Israel Memutuskan Menolak Negara Palestina, Bagaimana Asal-usul 'Solusi Dua Negara'?
Editor
Ida Rosdalina
Jumat, 19 Juli 2024 12:19 WIB
Mungkinkah solusi dua negara terwujud?
Rintangan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Ketika Israel menarik para pemukim dan tentaranya dari Gaza pada tahun 2005, permukiman meluas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, populasinya meningkat dari 250.000 orang di tahun 1993 menjadi 695.000 orang tiga dekade kemudian, demikian menurut organisasi Peace Now.
Selama Intifada Kedua, Israel juga membangun apa yang disebutnya sebagai penghalang untuk menghentikan serangan Palestina. Palestina menyebutnya sebagai perampasan tanah. PA yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas mengelola pulau-pulau di Tepi Barat yang diselimuti oleh zona kontrol Israel yang terdiri dari 60% wilayah tersebut, termasuk perbatasan Yordania dan pemukiman-pengaturan yang diatur dalam Perjanjian Oslo.
Politik internal telah menambah kerumitan.
Pemerintahan Netanyahu adalah yang paling berhaluan kanan dalam sejarah Israel dan termasuk di dalamnya kaum nasionalis religius yang menarik dukungan dari para pemukim. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan tahun lalu bahwa tidak ada yang namanya rakyat Palestina.
Hamas memenangi pemilihan umum pada 2006 dan setahun kemudian mengusir pasukan yang setia kepada Abbas dari Gaza, sehingga memecah belah Palestina.
Apakah ada jalan ke depan?
Nasib Gaza adalah pertanyaan yang paling mendesak.
Israel bertujuan untuk memusnahkan Hamas dan mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang membuat Hamas tetap berkuasa. Netanyahu mengatakan bahwa Gaza harus didemiliterisasi dan berada di bawah kendali keamanan penuh Israel. Dia mengatakan bahwa dia tidak ingin Israel memerintah Gaza atau membangun kembali pemukiman di sana. Hamas mengatakan bahwa mereka berharap untuk bertahan dan mengatakan bahwa setiap kesepakatan yang mengecualikan Gaza adalah sebuah ilusi.
Dan kini, parlemen Israel sepakat untuk menolak Negara Palestina.
REUTERS
Pilihan Editor: Knesset Israel Tolak Solusi Dua Negara, Ini Reaksi Palestina