Tren Baru, Pendukung Trump Ramai-ramai Pakai Perban Telinga

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Juli 2024 18:05 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peserta Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee mengenakan perban telinga sebagai bentuk dukungan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pekan lalu eks presiden AS ini hampir dibunuh. Salah satu dari mereka menyebutnya sebagai tren mode terbaru.

Trump, 78 tahun, muncul di lantai konvensi pada Senin malam dengan bercak putih khas di telinga kanannya. Ia terluka oleh peluru yang nyaris mengenai kepalanya saat penembakan di rapat umum di Pennsylvania.

Tak lama kemudian, orang lain di kerumunan mulai meniru penampilan itu. "Ini adalah tren mode terbaru!" kata delegasi Joe Neglia, 63, dari Arizona, kepada CBS News tentang amplop putih terlipat yang ditempelkan di telinganya sendiri.

"Saya akan segera melakukannya, semua orang di dunia akan mengenakan salah satu dari ini. Ini adalah hal terbaru," katanya. “Saya sedang merintis jalan baru dalam dunia mode di sini.”

Neglia mengatakan dia melipat perban di bus dalam perjalanan ke tempat konvensi sebagai simpati terhadap Donald Trump. “Itu hanya sebagai bentuk simpati terhadap Donald Trump,” ujar Neglia dalam wawancaranya dengan The Guardian.

Advertising
Advertising

“Saya melihat orang itu tertembak, saya pikir orang itu hampir menyerahkan nyawanya untuk negaranya, dia pantas mendapatkan rasa hormat atas hal itu,” katanya kepada Guardian.

Delegasi Arizona lainnya, Stacey Goodman, mengatakan kepada The Hill bahwa "perban" perang di atas kertasnya dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan Trump.

Sebuah video yang diunggah di X juga menangkap seorang penggemar konvensi berpakaian seperti Paman Sam yang memakai penutup telinga bertuliskan "lawan! lawan! lawan!" Kata-kata itu sama dengan yang diteriakkan Trump beberapa detik setelah penembak melepaskan tembakan pada hari Sabtu.

Trump selamat dari upaya pembunuhan terhadap dirinya sendiri di sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania pada Sabtu lalu. Ketika itu seorang pria bersenjata dengan senapan jenis AR-15 melepaskan delapan tembakan dari atap di dekatnya.

Seorang mantan kepala pemadam kebakaran sukarelawan, Corey Comperatore, tewas dan dua peserta lainnya terluka parah. Pelaku penembakan, Thomas Matthew Crooks, dibunuh oleh penembak jitu Dinas Rahasia. Para penyelidik masih menyelidiki motif penyerangan tersebut.

Hanya dua hari setelah kejadian nyaris tragis itu, Trump menggemparkan khalayak dengan penampilannya yang mengejutkan saat konvensi. Ia memenangkan nominasi Partai Republik dengan suara hampir bulat. Ia diperkirakan akan memberikan pidato pertamanya pasca penembakan pada hari Kamis. Ia secara resmi menerima tawaran untuk menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya.

NEW YORK POST

Pilihan editor: 20 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Minta Biden Mundur dari Pencalonan

Berita terkait

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

2 jam lalu

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

Meskipun sempat tersandung pada beberapa isu di awal, Kamala Harris mampu mengendalikan sebagian besar dalam debat.

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

3 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

6 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

9 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

23 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

1 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

1 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

1 hari lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya