Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

Sabtu, 22 Juni 2024 19:45 WIB

Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Bin Jassim Al Thani berbicara saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, di Doha, Qatar 25 Oktober 2023. REUTERS/Imad Creidi

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Qatar mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya untuk “menjembatani kesenjangan” antara Israel dan kelompok militan Hamas dari Palestina untuk mencapai gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza.

Qatar, Amerika Serikat dan Mesir telah menengahi negosiasi gencatan senjata selama berbulan-bulan antara Israel dan Hamas, yang memulai pertempuran hebat pada 7 Oktober 2023 dan masih berlanjut hingga sekarang.

“Kami terus melanjutkan upaya kami tanpa gangguan selama beberapa hari terakhir,” kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada konferensi pers di Madrid, Spanyol bersama Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares pada Jumat.

Upaya gencatan senjata sempat terhambat karena kedua belah pihak tidak menemukan jalan tengah. Hamas menuntut penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza dan gencatan senjata permanen, sementara Israel bersikeras menumpas Hamas di Gaza dan menolak berhenti hingga dilakukan pembebasan sandera seluruhnya.

Sebelumnya, pernah terjadi jeda pertempuran antara keduanya selama tujuh hari pada November 2023, yang berujung pada pertukaran lebih dari 100 sandera dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

“Ada beberapa pertemuan dengan pimpinan Hamas untuk mencoba menjembatani kesenjangan antara kedua pihak dan mencapai kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel,” tambah Al-Thani.

Pembicaraan tersebut didasarkan pada rencana perdamaian yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada 31 Mei lalu, yang mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk di Gaza dan gencatan senjata selama enam pekan, yang dapat diperpanjang jika perunding membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan.

“Upaya terus dilakukan, namun sejauh ini kami belum mencapai formula yang kami rasa paling tepat dan paling dekat dengan apa yang telah disampaikan,” kata PM Qatar. “Segera setelah ini selesai, kami akan berkomunikasi dengan pihak Israel untuk mencoba menjembatani kesenjangan tersebut dan mencapai kesepakatan secepat mungkin.”

Ismail Haniyeh, petinggi Hamas yang berbasis di Qatar, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gerakan Islam Palestina terbuka terhadap dokumen atau inisiatif apa pun yang “menjamin landasan posisi perlawanan dalam negosiasi gencatan senjata”.

Haniyeh mengatakan prioritasnya saat ini adalah “menghentikan perang kriminal terhadap rakyat kami”.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 37.551 orang dan melukai lebih dari 85.911 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.

Kampanye militer itu dilancarkan Israel setelah Hamas menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya dalam penyerbuan mendadak di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.

Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang sebagian diperintah oleh PA, sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.

Pilihan Editor: Israel Perpanjang Larangan Beroperasi Al Jazeera selama 45 Hari

ARAB NEWS

Berita terkait

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

6 menit lalu

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

Terselip di hutan belantara terjal di Grand Canyon, layanan pos AS pengiriman surat ala zaman Wild West itu masih bisa ditemukan.

Baca Selengkapnya

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

57 menit lalu

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang memiliterisasi Zambia

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

2 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

2 jam lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

3 jam lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

4 jam lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

5 jam lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

6 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

8 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

20 jam lalu

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Berikut beberapa poin menarik dalam debat Joe Biden Vs Donald Trump pada pemilihan Presiden AS, mulai soal stamina hingga seperti orang Palestina.

Baca Selengkapnya