Malaysia Sepakat Atasi Sengketa Laut Cina Selatan lewat Dialog

Reporter

Antara

Jumat, 21 Juni 2024 08:00 WIB

Perdana Menteri Cina Li Qiang berjabat tangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat pertemuan mereka di Putrajaya, Malaysia, 19 Juni 2024. Syazrul Azis/Department of Information Malaysia/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lin Jian mengkonfirmasi Malaysia sepakat mengatasi masalah Laut China Selatan bersama-sama dengan negara-negara ASEAN lain melalui jalur dialog. Kedua perdana menteri setuju Cina dan negara-negara ASEAN terkait dalam sengketa ini harus menangani masalah Laut China Selatan secara mandiri dan tepat, serta mendorong dialog, kerja sama serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah melalui upaya bilateral.

Hal tersebut disampaikan terkait dengan isi pertemuan antara Perdana Menteri (PM) Cina Li Qiang dan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur pada Rabu, 19 Juni 2024. Cina diketahui mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh wilayah di Laut Cina Selatan dengan menyebutnya sebagai kawasan "Nine-Dash Line" yaitu wilayah historis militer Cina yang termasuk sebagian zona ekonomi eksklusif (ZEE) Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina dan Vietnam sehingga memicu titik panas di perairan tersebut.

Terbaru, Petugas Penjaga Pantai Cina (CCG) pada Senin, 17 Juni 2024, menaiki, dan menggeledah kapal Filipina yang masuk ke perairan dekat pulau karang Ren'ai Jiao atau disebut Filipina sebagai "Beting Ayungin" merupakan bagian dari Kepulauan Spratly yang disengketakan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

"PM Li Qiang menunjukkan tidak peduli bagaimana lanskap internasional berkembang setengah abad terakhir, kedua negara selalu memperlakukan satu sama lain secara tulus, mengupayakan kerja sama yang saling menguntungkan dan terlibat dalam pembelajaran bersama untuk mencapai kemajuan yang stabil," tambah Lin Jian.

Cina, kata Lin Jian, siap bekerja sama dengan Malaysia untuk terus mengembangkan hubungan bilateral sebagai prioritas kebijakan luar negeri masing-masing dan menjadikan peringatan 50 tahun hubungan China-Malaysia sebagai peluang untuk mempercepat pembangunan komunitas kedua negara.

Advertising
Advertising

"PM Li menekankan baik di masa lalu, sekarang, atau di masa depan, persahabatan tetap menjadi ciri utama hubungan Cina-Malaysia. Kedua negara telah membawa hubungan ini ke titik awal yang baru, dan kami memiliki aspirasi yang sama untuk meneruskannya kepada generasi mendatang," tambah Lin Jian.

Cina-Malaysia, menurut Lin Jian juga perlu meningkatkan persahabatan tradisional, mengkonsolidasikan landasan hubungan bilateral, dan mengupayakan kerja sama yang luas dalam konteks membangun komunitas Cina-Malaysia dengan masa depan bersama.

"Kedua perdana menteri juga sepakat untuk terus mendorong penerapan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) yang berkualitas tinggi dan berusaha untuk menyelesaikan perundingan CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement) Versi 3.0 sesegera mungkin," kata Lin Jian.

Pilihan editor: Warga Negara Ganda Rusia-AS Diadili atas Dugaan Menyumbang Dana untuk Tentara Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

1 hari lalu

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para agen travel di Cina untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

1 hari lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

1 hari lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Ditinggal saat Diving Tengah Laut, Wisatawan Harus Berenang Dua Jam ke Pantai

2 hari lalu

Ditinggal saat Diving Tengah Laut, Wisatawan Harus Berenang Dua Jam ke Pantai

Setelah kejadian tersebut viral, perusahaan kapal yang membawa ke lokasi diving menawarkan kompensasi 10 kali lipat tetapi ditolak.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

2 hari lalu

Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

2 hari lalu

Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

Kemenko Marinves dan Uni Eropa baru saja menggelar pertemuan membahas Kerangka Regulasi untuk Kendaraan Bawah Air Tak Berawak (UUV).

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Amankan 180 Kilogram Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia

2 hari lalu

Polda Aceh Amankan 180 Kilogram Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia

Polda Aceh berhasil mengungkap kasus narkotika jenis sabu jaringan Malaysia-Indonesia dengan total barang bukti mencapai 180 kilogram.

Baca Selengkapnya

Marcos: Filipina Perlu Berbuat Lebih Banyak di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Marcos: Filipina Perlu Berbuat Lebih Banyak di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr negaranya perlu "berbuat lebih banyak" daripada memprotes "tindakan ilegal" yang dilakukan oleh Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Berbagai Cara Pekerja Migran Tembus Negara Tujuan dengan Jalan Ilegal, dari Visa Turis Hingga Pakai Oknum

3 hari lalu

Berbagai Cara Pekerja Migran Tembus Negara Tujuan dengan Jalan Ilegal, dari Visa Turis Hingga Pakai Oknum

Berbagai cara dilakukan pekerja migran yang sudah masuk daftar blacklist agar bisa menembus negara tujuan. Salah satunya pakai jasa oknum

Baca Selengkapnya

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

3 hari lalu

WNI yang Ditahan di Osaka Jepang Pernah Bekerja di Malaysia, Kemlu Ungkap Tujuan Revi ke Sana

Revi Cahya Windi Sulihatun adalah seorang WNI yang ditahan begitu tiba di Bandara Internasional Kansai Osaka Jepang.

Baca Selengkapnya