Pecah Kongsi, Wapres Filipina Sara Duterte Mundur dari Kabinet Ferdinand Marcos Jr.

Reporter

Tempo.co

Rabu, 19 Juni 2024 19:00 WIB

Wakil Presiden Filipina dan Menteri Pendidikan Sara Duterte berbicara dalam pengarahan ekonomi setelah Pidato Kenegaraan pertama Presiden Ferdinand Marcos Jr, di Kota Pasay, Metro Manila, Filipina, 26 Juli 2022. REUTERS/Lisa Marie David

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Rabu 19 Juni 2024 mengundurkan diri dari kabinet Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan jabatan penting lainnya. Sebuah tanda terbaru aliansinya dengan Marcos Jr telah runtuh.

Marcos telah menerima pengunduran diri Duterte dari jabatan menteri pendidikan dan wakil ketua gugus tugas anti-pemberontakan, kata Sekretaris Komunikasi Kepresidenan Cheloy Garafil dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa wakil presiden tidak memberikan alasan atas tindakan tersebut.

Duterte, yang akan tetap menjadi wakil presiden, mengatakan dalam konferensi pers bahwa “pengunduran dirinya bukan karena kelemahan tetapi karena kepedulian yang tulus terhadap guru dan generasi muda.”

Di Filipina, dimana presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah, tanpa adanya posisi kabinet, kekuasaan wakil presiden sebagian besar terbatas pada peran seremonial.

Keluarga Marcos dan Duterte bergabung pada 2022 dengan Sara Duterte berdiri sebagai wakil presiden Marcos. Ini memungkinkan dia untuk memanfaatkan basis dukungan besar keluarga Duterte dan memastikan kembalinya dinasti Marcos yang sempat runtuh.

Advertising
Advertising

Aliansi tersebut selalu diperkirakan akan runtuh, namun para analis terkejut dengan betapa cepatnya hal tersebut terjadi setelah pendahulu Marcos— yang juga ayah Sara— Rodrigo Duterte, menuduh Presiden Marcos menggunakan narkoba pada Januari.

Putra Duterte, Wali Kota Davao, juga menyerukan pengunduran diri Marcos pada saat itu, dan Sara juga tidak keberatan dengan seruan tersebut. “Ini adalah terobosan yang kita semua tunggu-tunggu,” kata Jean Encinas-Franco, seorang profesor ilmu politik di Universitas Filipina, mengenai keputusan wakil presiden untuk mundur dari jabatannya di kabinet.

Franco mengatakan Sara Duterte, yang terus menikmati tingkat kepercayaan yang tinggi berdasarkan jajak pendapat independen, kini memiliki lebih banyak kelonggaran untuk mengkritik kebijakan Marcos.

Sejak berkuasa pada 2022, Marcos telah membalikkan sikap Rodrigo Duterte yang pro-Cina dan kembali ke Amerika Serikat. Ia memberikan Washington akses yang lebih besar ke pangkalan-pangkalan Filipina di tengah ketegasan Tiongkok di Laut Cina Selatan dan Taiwan.

Ia juga mengedepankan putusan arbitrase pada 2016, yang memperkuat klaim teritorial Manila di Laut Cina Selatan, yang sebagian besar telah dikesampingkan oleh mantan presiden Rodrigo Duterte.

Pukulan besar terhadap hubungan Marcos-Duterte terjadi akhir tahun lalu ketika Marcos mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk bergabung kembali dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Ini hampir lima tahun setelah Rodrigo menarik keanggotaan Filipina karena keberatan terhadap upaya ICC menyelidiki operasi maut anti-narkotika.

Pilihan Editor: Dislepet Duterte, Ferdinand Marcos Jr: Dia Kebanyakan Fentanyl!

REUTERS

Berita terkait

Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

8 jam lalu

Tak Ada Pemenang, Pilpres Iran Putaran Kedua Digelar 5 Juli

Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli 2024, setelah tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara

Baca Selengkapnya

Trump: Masalah Biden Bukan Umur, Tetapi Kompetensi

9 jam lalu

Trump: Masalah Biden Bukan Umur, Tetapi Kompetensi

Mantan presiden AS Donald Trump mengeklaim dirinya meraih kemenangan besar atas petahana Presiden Joe Biden dalam debat capres pertama

Baca Selengkapnya

Hakim di ICC Tunda Putusan soal Penerbitan Surat Penahanan Benjamin Netanyahu

9 jam lalu

Hakim di ICC Tunda Putusan soal Penerbitan Surat Penahanan Benjamin Netanyahu

Hakim di ICC menunda putusan perihal penerbitan surat penahanan pada Benjamin Netanyahu karena ada argumen dari Inggris

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Prima, Editorial New York Times Sarankan Partai Demokrat Cari Pengganti Joe Biden

13 jam lalu

Tak Lagi Prima, Editorial New York Times Sarankan Partai Demokrat Cari Pengganti Joe Biden

Politikus Partai Demokrat diminta mau mengakui kalau Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah tidak mampu tampil gemilang

Baca Selengkapnya

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

13 jam lalu

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para agen travel di Cina untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

15 jam lalu

AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu amunisi berat ke Israel- termasuk lebih dari 10.000 bom seberat hampir 1 ton untuk digunakan ke Gaza

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

17 jam lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekasi Gagalkan Pengedaran 4,7 Kilogram Sabu dan 300 Butir Ekstasi, Pelaku Diancam Hukuman Mati

18 jam lalu

Polisi Bekasi Gagalkan Pengedaran 4,7 Kilogram Sabu dan 300 Butir Ekstasi, Pelaku Diancam Hukuman Mati

Polsek Bekasi Selatan menangkap satu pengedar narkoba berinisial EN. Polsi menyita 4,7 kilogram sabu dan 300 butir ekstasi

Baca Selengkapnya

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

18 jam lalu

Pengadilan Belanda Diminta Larang Ekspor Suku Cadang F-35 dengan Tujuan Akhir Israel

Pengadilan Belanda diminta memerintahkan pemerintah memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 yang mungkin berakhir di Israel.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

19 jam lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya