Terungkap, Penyebab Turbulensi Singapore Airlines Saat Cuaca Cerah
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 30 Mei 2024 11:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Transportasi Singapura mengungkap penyebab turbulensi maskapai penerbangan Singapore Airlines. Berdasarkan temuan awal yang dirilis pada Rabu, 29 Mei 2024, turbulensi disebabkan oleh gaya gravitasi yang cepat dan penurunan ketinggian 54 meter menyebabkan cedera.
“Pesawat mengalami perubahan G (gaya gravitasi) yang cepat. Hal ini kemungkinan besar mengakibatkan penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman terpental ke langit-langit pesawat," kata Kementerian Transportasi Singapura dalam sebuah pernyataan.
“Percepatan vertikal berubah dari negatif 1,5G menjadi positif 1,5G dalam waktu 4 detik. Hal ini kemungkinan mengakibatkan penumpang yang melayang di udara kembali terjatuh," kata Kementerian Transportasi Singapura, mengutip informasi yang diambil dari data penerbangan dan perekam suara kokpit.
Perubahan cepat pada G selama durasi 4,6 detik mengakibatkan penurunan ketinggian 178 kaki, dari 37,362 kaki menjadi 37,184 kaki. Rangkaian kejadian ini kemungkinan besar menyebabkan cedera pada awak dan penumpang, menurut Kementerian.
Turbulensi Singapore Airlines terjadi saat cuaca cerah. Pesawat terbang di sekitar wilayah udara Myanmar, dengan rute London-Singapura.
Seorang penumpang berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung dan puluhan lainnya terluka. Penerbangan pada 21 Mei dengan Boeing 777-300ER itu membawa 211 penumpang dan 18 awak. Penerbangan lalu dialihkan ke Bangkok untuk pendaratan darurat setelah pesawat diterpa turbulensi yang menghempaskan penumpang dan awak kabin, ke langit-langit.
Singapore Airlines mengatakan pihaknya mengakui laporan tersebut dan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan. Maskapai penerbangan tersebut mengatakan 42 orang di dalam pesawat tersebut masih berada di Bangkok, termasuk 26 penumpang yang menerima perawatan medis di rumah sakit.
REUTERS
Pilihan editor: Indonesia Pertimbangkan Undangan ke KTT Perdamaian yang Digagas Zelensky