Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Jumat, 3 Mei 2024 20:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok milisi Houthi di Yaman menawarkan tempat untuk melanjutkan pendidikan bagi para mahasiswa Amerika Serikat yang diskors karena melakukan unjuk rasa pro-Palestina di berbagai universitas.

Para mahasiswa AS telah mendirikan tenda di puluhan kampus di seluruh negeri selama beberapa hari terakhir untuk memprotes perang Israel di Gaza.

Sebagian besar dari mereka menyerukan gencatan senjata segera di wilayah kantong tersebut, dan menuntut institusi pendidikan mereka untuk berdivestasi dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.

Mahasiswa yang melakukan protes berasal dari universitas-universitas ternama seperti Universitas Columbia, Universitas California di Los Angeles (UCLA), Universitas Brown, Universitas California di Berkeley (UC Berkeley), dan lain-lain.

Banyak sekolah, termasuk Universitas Columbia di New York City, telah memanggil polisi setempat untuk meredam protes tersebut.

Houthi, yang berhasil mengganggu pelayaran global dengan menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden atas nama solidaritas untuk Palestina, menawarkan tempat studi bagi para mahasiswa AS di Universitas Sanaa, Yaman.

“Kami serius menyambut mahasiswa yang diskors dari universitas-universitas AS karena mendukung warga Palestina,” kata seorang pejabat di Universitas Sanaa, yang dijalankan oleh Houthi, kepada Reuters. “Kami berperang melawan Palestina dengan segala cara yang kami bisa.”

Universitas Sanaa telah mengeluarkan pernyataan yang memuji posisi “kemanusiaan” para mahasiswa di AS dan mengatakan mereka dapat melanjutkan studi mereka di Yaman.

“Dewan universitas mengecam apa yang dialami akademisi dan mahasiswa di universitas-universitas Amerika dan Eropa, penindasan terhadap kebebasan berekspresi,” kata dewan universitas dalam sebuah pernyataan.

Universitas tersebut mencantumkan alamat email mereka dalam pernyataan itu bagi setiap mahasiswa yang ingin mengambil tawaran mereka.

AS dan Inggris memasukkan milisi Houthi ke dalam daftar kelompok teroris tahun ini karena serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah merugikan perekonomian global.

Pilihan Editor: Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

REUTERS

Berita terkait

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

48 menit lalu

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang memiliterisasi Zambia

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

2 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

2 jam lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

3 jam lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Hampir 40 Persen Pendaftar Seleksi Mandiri Unpad Mangkir Ujian Daring

5 jam lalu

Hampir 40 Persen Pendaftar Seleksi Mandiri Unpad Mangkir Ujian Daring

Ujian Seleksi Mandiri yang digelar Universitas Padjadjaran (Unpad) pada Sabtu, 29 Juni 2024 diikuti 1.239 orang dari total 1.992 pendaftar.

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

5 jam lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

6 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

8 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

20 jam lalu

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Berikut beberapa poin menarik dalam debat Joe Biden Vs Donald Trump pada pemilihan Presiden AS, mulai soal stamina hingga seperti orang Palestina.

Baca Selengkapnya

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

22 jam lalu

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

Survei lain menunjukkan ketua Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri

Baca Selengkapnya