Menelusuri Jejak Antisemitisme: Muasal Prasangka dan Kebencian Terhadap Yahudi

Rabu, 8 November 2023 03:45 WIB

Peziarah Yahudi Ultra-Ortodoks merayakan Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi, di makam Rabi Nachman dari Breslov, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Uman, Ukraina, 25 September 2022. REUTERS/Vladyslav Musiienko

TEMPO.CO, Jakarta - Antisemitisme mulai merebak lagi seiring pasukan Israel tak henti menyerang Gaza dengan dalih membalas tindakan Hamas, yang menyerang wilayah mereka pada 7 Oktober 2023. Lebih dari tiga pekan mereka menggempur kawassan sipil Gaza, yang menyebabkan 8 ribu orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

Di Los Angeles, misalnya. Seorang pria berteriak "bunuh orang Yahudi" dan mencoba masuk ke rumah sebuah keluarga. Di London, anak-anak perempuan di taman bermain diberitahu bahwa mereka adalah "Yahudi busuk" dan harus menghindari perosotan.

Di Cina, unggahan yang menyamakan orang Yahudi dengan parasit, vampir, atau ular menjamur di media sosial, menarik ribuan tanggapan “suka”.

Apa itu Antisemitisme

Dikutip dari Encyclopedia, kata antisemitisme berarti prasangka atau kebencian terhadap Yahudi. Holocaust, pembantaian dan pembunuhan terhadap kaum Yahudi Eropa yang didukung oleh pemerintah Jerman Nazi dan kolaboratornya dari tahun 1933 hingga 1945, merupakan contoh antisemitisme paling ekstrem dalam sejarah.

Pada 1879, jurnalis Jerman Wilhelm Marr memperkenalkan istilah antisemitisme, yang berarti kebencian terhadap kaum Yahudi, dan juga kebencian terhadap beragam tren politik liberal, kosmopolitan, dan internasional pada abad ke-18 dan ke-19 yang sering dikaitkan dengan kaum Yahudi.

Tren yang sering mendapat serangan di antaranya persamaan hak warga sipil, demokrasi konstitusional, perdagangan bebas, sosialisme, kapitalisme keuangan, dan pasifisme.

Antisemitisme di Eropa

Advertising
Advertising

Namun, kebencian khusus terhadap kaum Yahudi sudah ada sejak sebelum zaman modern dan sebelum istilah antisemitisme muncul. Salah satu manifestasi antisemitisme paling umum dalam sejarah adalah kerusuhan anti Yahudi atau pogrom.

Dikutip dari History, pogrom biasanya dilakukan oleh penduduk lokal non-Yahudi terhadap tetangga mereka yang Yahudi. Pogrom seringkali didorong dan dibantu oleh pemerintah dan kepolisian.

Di era modern, kalangan antisemit menambahkan dimensi politik ke dalam ideologi kebencian mereka. Pada sepertiga terakhir abad ke-19, partai-partai politik antisemitisme dibentuk di Jerman, Prancis, dan Austria. Sepanjang tahun 1800-an dan awal 1900-an, orang Yahudi di seluruh Kekaisaran Rusia dan sejumlah negara Eropa lainnya menghadapi pogrom.

Setelah Revolusi Rusia, diperkirakan terjadi 1.326 pogrom di Ukraina, menyebabkan hampir setengah juta orang Yahudi Ukraina kehilangan tempat tinggal dan membunuh sekitar 30 ribu hingga 70 ribu orang antara tahun 1918 dan 1921. Pogrom di Belarus dan Polandia juga menewaskan puluhan ribu orang.

Antisemitisme era Nazi

Xenofobia abad ke-19, adalah gerakan voelkisch atau gerakan rakyat yang terdiri dari para filsuf, akademisi, dan seniman Jerman. Mereka menganggap semangat Yahudi sebagai hal asing bagi Germandom, dan membentuk pemikiran bahwa kaum Yahudi bukan Jerman atau non-Jerman.

Para ahli teori antropologi rasial memberikan dukungan keilmuan yang tak ilmiah (pseudosains) terhadap gagasan ini. Partai Nazi, yang didirikan pada 1919 dan dipimpin oleh Adolf Hitler, memberi wadah ekspresi politik terhadap teori-teori rasisme.

Pada tingkat tertentu, partai Nazi mendapatkan popularitas karena menyebarkan propaganda anti-Yahudi. Jutaan orang membeli buku Hitler yang berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), yang menyerukan pembersihan kaum Yahudi dari Jerman.

Dengan naiknya Nazi ke tampuk kekuasaan pada 1933, partai ini memerintahkan pemboikotan ekonomi anti-Yahudi, melakukan pembakaran buku, dan menetapkan undang-undang diskriminasi anti-Yahudi. Pada 1935, undang-undang Nuremberg secara rasis mendefinisikan Yahudi sebagai “blood descendants” dan memerintahkan pemisahan total antara bangsa "Arya" dan bangsa "non-Arya”, sehingga hierarki yang bersifat rasis pun menjadi legal.

Pada 9 November 1938, Nazi menghancurkan sinagoge dan jendela-jendela toko milik orang Yahudi di seluruh Jerman dan Austria. Peristiwa yang kemudian dikenal dengan pogrom Kristallnacht atau malam kaca pecah. Peristiwa tersebut menandai terjadinya suatu transisi ke era pemusnahan, di mana genosida menjadi fokus utama antisemitisme Nazi.

KAKAK INDRA PURNAMA | YUDONO YANUAR
Pilihan editor: Antisemitisme Merebak di Seluruh Dunia, Dari AS hingga Cina

Berita terkait

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

6 jam lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

16 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

20 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

25 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

29 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

41 hari lalu

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Duta Besar Israel untuk Polandia Yacov Livne meminta maaf atas serangan Israel yang menewaskan seorang warga negara Polandia.

Baca Selengkapnya

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

45 hari lalu

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

Timnas Jerman tengah mendapat sorotan. Jersey baru mereka memiliki salah satu nomor punggung yang disebut-sebut menyerupai simbol Nazi.

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

51 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'

15 Maret 2024

Islamofobia dan Antisemitisme Meningkat, Inggris Definisi Ulang 'Ekstremisme'

Inggris meluncurkan definisi baru ekstremisme sebagai respons terhadap maraknya kejahatan rasial terhadap Yahudi dan Muslim sejak 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Segera Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

8 Maret 2024

Jokowi Sebut Indonesia Segera Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Presiden Joko Widodo mengatakan Pemerintah Indonesia bakal segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza yang masih dilanda konflik.

Baca Selengkapnya