Ujung Hari Che Guevara 55 Tahun Lalu, Revolusioner Kuba yang Wariskan Pembebasan Amerika Latin
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 9 Oktober 2022 16:26 WIB
Setelah terluka, Guevara ditangkap dan kemudian ditembak mati. Sebelum dia dikuburkan secara diam-diam, tangannya dipotong agar sidik jarinya bisa digunakan untuk mengkonfirmasi identitasnya.
Warisan
Hingga kini, Che Guevara tetap hidup sebagai simbol yang kuat, dan lebih besar dalam beberapa hal dalam kematiannya daripada dalam kehidupan. Dirinya hampir selalu direferensikan sebagai Che, layaknya Elvis Presley, ikon yang sangat populer sehingga nama depannya saja sudah cukup sebagai pengenal.
Banyak golongan sayap kanan yang mengutuknya sebagai seseorang yang brutal, kejam, pembunuh, dan bersedia menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan revolusioner. Namun di sisi lain, citra romantis Guevara sebagai seorang revolusioner tampak sangat besar bagi generasi muda radikal kiri di Eropa Barat dan Amerika Utara pada tahun 1960-an yang bergejolak.
Hampir sejak kematian Guevara, wajahnya yang berkumis menghiasi T-shirt dan poster. Dibingkai oleh baret bertabur bintang merah dan rambut panjang, wajahnya membeku dalam ekspresi tegas. Foto tersebut diambil pada sebuah upacara bagi mereka yang tewas ketika sebuah kapal yang membawa senjata ke Havana meledak.
Pada awalnya gambar Che Guevara dipakai sebagai pernyataan pemberontakan, kemudian sebagai lambang chic radikal, dan seiring berjalannya waktu, sebagai semacam logo abstrak yang makna aslinya mungkin telah hilang pada pemakainya, meskipun untuk beberapa dia tetap menjadi inspirasi abadi untuk aksi revolusioner.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Hari Terakhir Che Guevara: Aku Tahu Kau Datang untuk Membunuhku
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.