TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kamerad Fidel Castro yang juga ikut melakukan Revolusi Kuba adalah Ernesto Guevara de la Serna atau Che Guevara. Sebelum bergabung dengan Fiedel, Guevara pergi ke Guatemala, di mana Jacobo Arbenz memimpin sebuah rezim progresif yang mencoba untuk membawa sebuah revolusi sosial pada 1953.
Disinilah panggilan Che Guevara ia dapatkan. Berdasarkan britannica.com, saat itu Guevara memperoleh julukannya, dari perilaku verbal orang Argentina yang menyela pidato mereka dengan kata seru che. Di sini ia menemukan landasannya untuk melakukan revolusi dunia dengan berlandaskan ajaran sosialisme dan marxisme.
Setelah rezim Jacobo Arbenz digulingkan oleh CIA (Centeral Intelligence Agency), Guevara pergi ke Meksiko. Di daerah ini pula ia bertemu dengan duo Castro, Fidel dan Raul. Ketika itu Fidel dan Raul menjadi orang buangan politik yang sedang mempersiapkan upaya untuk menggulingkan kediktatoran Fulgencio Batista di Kuba.
Guevara bergabung dengan Gerakan 26 Juli Fidel Castro, yang mendaratkan 81 pasukan (termasuk Guevara) di provinsi Oriente Kuba pada 2 Desember 1956. Keberadaan mereka terdeteksi oleh tentara Batista, dan membuat pasukan mereka hampir musnah. Beberapa yang selamat, termasuk Guevara yang terluka, mencapai Sierra Maestra, di mana mereka menjadi inti pasukan gerilya.
Walaupun sempat dibantai oleh tentara Batista, Guevara dan kameradnya tidak tinggal diam dan melanjutkannya untuk mencari kekuatan, merebut senjata dari pasukan Batista dan memenangkan dukungan dan rekrutan baru.
Awalnya, Guevara datang sebagai seorang dokter pasukan, tapi dia juga terlatih dalam penggunaan senjata, dan dia menjadi salah satu pembantu Fidel yang paling dipercaya. Guevara juga pernah bertindak sebagai algojo (atau memerintahkan eksekusi) terhadap para pengkhianat dan pembelot yang dicurigai. Dia mencatat dua tahun yang dihabiskan untuk menggulingkan pemerintahan Batista di Pasajes de la guerra revolucionaria (1963).
Dalam nytimes.com, pada Januari 1959, ketika revolusi berakhir dan Presiden Fulgencio Batista melarikan diri, para pemberontak memasuki Havana yang dipimpin oleh Guevara, yang baru pulih dari patah lengan dan tidak dapat memimpin serangan terakhir sendiri.
Pada bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya, Che Guevara mengawasi eksekusi di penjara La Cabaña sebelum menjadi menteri ekonomi dan diplomat tingkat atas, berkeliling dunia untuk mempromosikan cita-cita Kuba. Sosok yang mengungkapkan kalimat, "Jika Anda bergetar geram setiap melihat ketidakadilan, maka Anda adalah kawan saya," sudah berpulang 54 tahun yang lalu. Che Guevara tewas di Bolivia, sehari setelah ia ditangkap pada 8 Oktober 1967.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Petualangan Che Guevara di Amerika Latin dalam Biografi the Motorcycle Diary