Persembahan Tarian Haka Suku Maori untuk Hormati Kepergian Ratu Elizabeth II

Senin, 12 September 2022 19:40 WIB

Tentara Selandia Baru menarikan tarian Haka suku Maori untuk menghormati Ratu Elizabeth II. YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Tarian Haka mulai mendapat perhatian publik, setelah baru-baru ini Tentara Selandia Baru keturunan Suku Maori menarikannya sebagai tanda berduka wafatnya Ratu Elizabeth II. Mereka menarikan tarian tradisional itu untuk menghormati prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II, pada di luar museum Auckland, Jumat 9 September 2022.

Dilansir dari dailymail.co.uk, beberapa anggota muda angkatan pertahanan Selandia Baru telah melakukan tarian haka untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II, tarian ini dipimpin salah satu anggota relawan layanan terbatas ada program yang dijalankan angkatan bersenjata Selandia Baru atau NZDF.

Para penari menggunakan perlengkapan militer, sambil menarikan haka dengan penuh semangat. Sementara bendera setengah tiang berkibar di belakang mereka.

Tarian Haka adalah suatu tarian tradisional sejenis tari perang yang dilakukan oleh suku Maori kuno, Tarian ini dilangsungkan saat berbagai kelompok berkumpul dalam kondisi aman dan damai ketika di medan perang.

Tarian Haka Suku Maori

Suku Maori merupakan suku pertama yang menghuni daerah Selendia baru atau Aotearoa dengan arti Negeri Awan Putih.

Advertising
Advertising

Mengutip dari britannica.com, tarian haka melibatkan seluruh bagian tubuh dalam gerakan berirarama yang berenergi, seperti bergoyang, menepuk dada dan paha, menghentak dan gerakan lainnya.

Berbagai gerakan tersebut disertai dengan nyayian serta mimik muka yang galak dengan makna mengintimidasi. Ada pula ekspresi mata melotot dan menjulurkan lidah, dengan makna persiapan di medan perang yang dilakukan oleh prajurit pria.

Bagaimana Legenda Tarian Haka?

Tarian Haka muncul karena legenda dari suku Maori, ketika dewa matahari yaitu Tama-nui-te-ra dan salah satu istrinya, Hine-raumati dan putranya Tane-rore, ingin mewujudkan esensi musim panas. Suku Maori menganggap gerakan yang menggetarkan udara pada hari musim panas sebagai tanda tarian untuk dewa matahari. Gerakan tersebut yang mendasari munculnya berbagai tarian Haka.

Saat dahulu, tarian haka dilakukan sebagai bentuk ritual pertemua antara dua belah pihak, serta penyambutan anggota suku yang baru. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai dilakukan untuk menyambut acara ulang tahun, pernikahan dan pemakaman, serta acara perayaan lainnya.

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Baca: Hongi Salam Khas Suku Maori, Hidung Ketemu Hidung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

1 hari lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

2 hari lalu

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Pastikan Tanggal Pembebasan Pilot Susi Air: Tunggu Persetujuan Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru

2 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Pastikan Tanggal Pembebasan Pilot Susi Air: Tunggu Persetujuan Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru

TPNPB-OPM membeberkan simulasi proses pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

7 hari lalu

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel

Baca Selengkapnya

Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

8 hari lalu

Lebih dari 11.700 Orang Tewas Sejak Dimulainya Perang Ukraina

PBB mengungkap lebih dari 11.700 warga sipil tewas sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022.

Baca Selengkapnya

Polisi Australia Bentrok dengan Demonstran Pro-Palestina di Luar Pameran Militer Melbourne

8 hari lalu

Polisi Australia Bentrok dengan Demonstran Pro-Palestina di Luar Pameran Militer Melbourne

Demonstran pro-Palestina dan polisi Australia bentrok di luar pameran militer di Kota Melbourne pada Rabu 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

8 hari lalu

KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.

Baca Selengkapnya

SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

9 hari lalu

SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

SBY hari ini berulang tahun ke-75 memiliki jejak karier yang terbilang moncer di militer sebelum terjun ke politik praktis.

Baca Selengkapnya

Fumio Kishida Kunjungan Kerja ke Korea Selatan, Ini Misi yang Dibawa

13 hari lalu

Fumio Kishida Kunjungan Kerja ke Korea Selatan, Ini Misi yang Dibawa

Fumio Kishida ingin membangun kemitraan baru dengan Korea Selatan meski Jepang akan dipimpin perdana menteri yang baru

Baca Selengkapnya

Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

14 hari lalu

Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.

Baca Selengkapnya