TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Jumat, 06 September 2024, kunjungan kerja ke Korea Selatan untuk membangun kemitraan baru antara kedua negara yang saling bertetangga. Hubungan kedua negara bakal diuji karena Amerika Serikat dan Jepang sama-sama akan berganti kepala pemerintahan.
Didorong oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kishida dan Yoon mengatur perubahan hubungan kedua negara yang dalam beberapa puluh tahun merosot hingga ke level terendah buntut dari sengketa diplomatik dan perdagangan saat penjajahan Jepang di Korea Selatan pada 1910 sampai 1945.
“Saya ingin menghidupkan kembali hubungan Jepang – Korea Selatan yang tumbuh signifikan di bawah pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol. Kami ingin mendiskusikan cara memperkuat hubungan dan berkelanjutan,” kata Kishida, saat mau bertolak ke Korea Selatan.
Jika tidak ada aral melintang, Kishida akan mengundurkan diri pada September 2024 dan Partai berkuasa di Jepang, yakni Partai Liberal Demokrat akan menggelar pemilu pada 27 September 2024. Pemilu itu untuk memilih pemimpin Jepang yang baru.
Yoon dan Kishida dijadwalkan rapat pada Jumat siang, 6 September 2024, waktu setempat. Kishida akan mengakhiri kunjungan kerjanya pada Sabtu, 7 September 2024. Boleh dibilang, ini adalah kunjungan kerja yang sekaligus perpisahan.
Kishida meyakinkan pihaknya ingin memperkuat hubungan dengan mitra-mitra Jepang bahkan bekerja sama hingga ke level internasional. Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan pertemuan Kishida dan Yoon juga akan menyoroti isu evakuasi warga Jepang yang ada di Korea Selatan dan sebaliknya dalam kondisi darurat di sebuah negara ketiga. Jepang dan Korea Selatan sepakat memperluas pemeriksaan bagi para pelancong.
Dalam pemerintahan Yoon, memperbaiki hubungan diplomatik dengan Jepang dan meningkatkan kerja sama bidang keamanan untuk mengatasi ancaman dari militer Korea Utara, telah menjadi prioritas
Dalam sebuah pertemuan antara Biden, Kishida dan Yoon pada tahun lalu di KTT Camp David, ketiga pemimpin berkomitmen memperdalam kerja sama bidang ekonomi dan militer. Mereka juga setuju mendorong kemitraan jangka panjang
“Amerika Serikat yakin dengan kepemimpinan Kishida yang akan berkomitmen menghidupkan aliansi dan seluruh proyek yang sedang diupayakan ketiga negara akan tetap berjalan meski Jepang nanti dipimpin perdana menteri yang baru,” kata Mira Rapp-Hooper, staf senior di Dewan Keamanan Gedung Putih.
Sumber; Reuters
Pilihan editor: Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini