Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hongi Salam Khas Suku Maori, Hidung Ketemu Hidung

Reporter

image-gnews
Presiden Jokowi melakukan hongi, sebuah tradisi unik suku Maori dengan cara saling bersentuhan hidung dengan tetua suku Maori, Piri Sciascia dalam upacara penyambutan di Government House di Wellington, Selandia Baru, 19 Maret 2018. Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Selandia Baru untuk bertemu Gubernur Jenderal Selandia Baru Sir David Gascoigne. Foto: Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi melakukan hongi, sebuah tradisi unik suku Maori dengan cara saling bersentuhan hidung dengan tetua suku Maori, Piri Sciascia dalam upacara penyambutan di Government House di Wellington, Selandia Baru, 19 Maret 2018. Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Selandia Baru untuk bertemu Gubernur Jenderal Selandia Baru Sir David Gascoigne. Foto: Biro Pers Setpres
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSuku Maori memprotes tarian haka, tarian khas Maori, digunakan sebagai demo anti-vaksin di Selandia Baru. Suku Maori merupakan masyarakat asli Selandia Baru atau tanah yang disebut dengan Aotearoa. Nama Aotearoa memiliki arti negeri awan putih. Satu dari tujuh orang Selandia Baru merupakan orang Maori. 

Melansir laman newzealand.com, Suku yang datang 1.000 tahun lalu ini merupakan pemburu dan nelayan andal. Suku Maori memburu dengan berbagai jebakan dan perangkap. Mereka dapat membunuh berbagai binatang yang ada di alam. 

Selain itu, mereka juga berladang dan bercocok tanam. Suku ini menanam ubi jalar (kumara), umbi-umbian, buah beri. Kemudian, mereka akan menyimpan makanan ini ke pataka yaitu lumbung yang tinggi menggunakan tonggak. 

Sebelum bangsa Eropa datang, suku Maori sering melakukan perang antarsuku. Mereka menggunakan senjata tradisional seperti taiaha dan mere. Taiaha merupakan senjata yang menyerupai tombak dan mere menyerupai gada. Saat ini, senjata-senjata tersebut hanya digunakan untuk upacara adat Maori seperti wero. 

Suku ini juga mendirikan pa atau desa berbenteng. Pa didirikan dengan konstruksi dari rangkaian tembok kokoh dan parit. Tujuannya untuk menjaga wilayah dari musuh. Saat ini, pa merupakan bangunan bersejarah. 

Untuk mengetahui budaya Maori lebih lanjut, suku ini memiliki marae di setiap wilayah Selandia Baru. Marae adalah tempat pertemuan yang sakral bagi orang Maori. Pengunjung dapat melihat budaya suku Maori seperti upacara penyambutan, ukiran khas suku Maori di rumah-rumah tradisional, serta melihat hongi yaitu salam khas orang Maori dengan mempertemukan hidung dengan hidung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suku Maori juga memiliki seni pertunjukan yang disebut kapa haka. Pertunjukan ini menggabungkan nyanyian dan tarian khas Maori seperti haka. Pertunjukan kapa haka paling terkenal adalah di Rotorua, North Island. 

Suku ini memiliki bahasa resmi yaitu Te Reo Maori. Melihat suku Maori sudah lama berada di Selandia Baru, sehingga banyak nama-nama tempat di negara ini menggunakan bahasa Maori. Selain itu, Tikanga (adat Maori) juga digunakan dalam keseharian. Adat ini seperti Manaakitanga atau adat menyambut tamu. Selain itu, Kaitiakitanga atau rasa hormat dan perlindungan kepada alam.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: Cara Unik Sapaan di Belahan Dunia: Angkat ALis, Gosok Hidung, Remas Jempol

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

18 jam lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

3 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

3 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

6 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

7 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

8 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

14 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

18 hari lalu

Selandia Baru. Shutterstock
Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

18 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

26 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.