Konflik Ukraina di Ujung Perang? Kilas Balik Rusia Aneksasi Krimea

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 22 Februari 2022 14:49 WIB

Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina pada Senin, 21 Februari 2022.

Kedua wilayah di
Ukraina Timur yang dikuasai pemberontak pro Rusia itu melakukan proklamasi menjadi Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Tindakan yang dilakukan oleh Putin dipastikan akan meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Kiev.

Menurut Reuters, Putin memerintahkan kepada Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengerahkan pasukan ke wilayah itu dalam rangka “menjaga perdamaian” melalui sebuah dekrit yang dikeluarkan tak lama setelah mengumumkan pengakuan bagi separatis yang didukung oleh Rusia. Hal ini memantik kecaman dari Amerika Serikat dan juga Eropa serta ancaman sanksi baru bagi Rusia.

Sebelumnya, dalam beberapa pekan terakhir terjadi peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina Timur dan ketegangan ini sewaktu-waktu bisa menimbulkan perang dan bentrokan secara fisik antara Rusia dan Ukraina yang didukung oleh AS dan Inggris.

Jauh sebelum ketegangan yang terjadi saat ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah pernah terjadi di tahun 2014 saat terjadinya aneksasi semenanjung Crimea atau disingkat Krimea yang dilakukan oleh Rusia.

Lalu, bagaimana aneksasi Krimea yang dilakukan oleh Rusia?

Advertising
Advertising

Aneksasi Krimea adalah sebuah proses pengambilan paksa keseluruhan wilayah Semenanjung Krimea oleh Rusia yang dilakukan tahun 2014. Aneksasi ini dilakukan oleh Rusia mulai 18 Maret 2014 hingga 21 Maret 2014 dan sejak 21 Maret 2014, Rusia memerintah Krimea sebagai dua subjek federal, yaitu Republik Krimea dan kota federal Sevastopol.

Penggabungan Krimea ke dalam Rusia terjadi ketika Krisis Krimea 2014 mencapai puncaknya dan disebabkan oleh intervensi yang dilakukan oleh militer Rusia di Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol pada Maret 2014. Sebelumnya, kedua daerah ini adalah wilayah milik Ukraina.

Saat itu, pasukan bertopeng hijau tanpa penanda yang diidentifikasi sebagai militer Rusia oleh banyak sumber disebutkan menduduki gedung Majelis Tinggi Krimea, yang mengakibatkan diangkatnya sebuah pemerintah pro Rusia di Krimea yang dipimpin oleh Aksyonov.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Krimea dan referendum yang dilakukan tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar Krimea dan John simpson, seorang wartawan BBC, menyebutnya sebagai kudeta yang luar biassa, cepat, dan tanpa pertumpahan darah.

Sontak, langkah yang dilakukan oleh Rusia mengundang kecaman banyak dunia Internasioanal, tak terkecuali AS dan NATO. AS dan NATO menganggap bahwa Rusia melakukan sebuah pencaplokan yang ilegal atas wilayah Ukraina dan bertentangan dengan Memorandum Budapes 1994 yang berisi kedaultan dan keutuhan wilayah Ukraina yang sudah ditandatangani oleh Rusia.

Foto satelit menunjukkan sejumlah helikopter, kelompok pertempuran, dan pasukan, di Valuyki, Rusia 20 Februari 2022. Foto satelit menunjukkan penyebaran baru unit militer Rusia di hutan, pertanian, dan kawasan industri hanya sejauh 15 km dari perbatasan dengan Ukraina. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Di samping itu, Pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Yatsenyuk juga menegaskan bahwa proses ini melanggar tujuh pasal Konstitusi Ukraina.

Namun, Rusia berkelit bahwa integrasi tersebut bukanlah sebuah pencaplokan karena menggunakan term pencaplokan sama saja dengan menghina penduduk Semenanjung Krimea.

Selain itu, Rusia berkilah bahwa proses yang dilakukan adalah sebagai integrasi Republik Krimea yang merdeka setelah Krimea dan Sevastopol bergabung dan meminta izin untuk bergabung dengan Rusia sesusai dengan kehendak rakyat.

Sebagian besar anggota PBB juga tidak mengakui aneksasi yang dilakukan oleh Rusia atas wilayah Krimea dan PBB mengeluarkan sebuah resolusi yang menyatakan bahwa keutuhan wilayah Ukraina sesuai dengan perbatasan-perbatasannya yang diakui secara internasional.

EIBEN HEIZIER

Baca juga : AS: Pengerahan Tentara Rusia ke Donbass Hanya Dalih Invasi Ukraina

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

52 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

18 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya