Australia Masukkan Hamas Sebagai Kelompok Teroris Terlarang

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Februari 2022 19:17 WIB

Anggota kelompok Palestina Hamas membawa senjata mereka selama pemakaman seorang pria yang tewas dalam ledakan yang terjadi pada Jumat malam di kamp Palestina Burj al-Shemali, di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan, 12 Desember 2021. [REUTERS /Ali Hankir]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia berencana memasukkan seluruh gerakan Palestina Hamas ke dalam daftar organisasi teroris yang dilarang. Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews mengatakan Hamas adalah kelompok ekstrimis yang sangat mengganggu.

“Pandangan Hamas dan kelompok ekstremis kekerasan yang terdaftar hari ini sangat mengganggu, dan tidak ada tempat di Australia untuk ideologi kebencian mereka,” kata Andrews, Kamis, 17 Februari 2022.

Dengan masuknya Hamas sebagai kelompok teroris, maka pembiayaan atau dukungan lain kepada organisasi ini akan dilarang. Australia menerapkan hukuman 25 tahun untuk yang melanggar.

“Sangat penting bahwa undang-undang kita tidak hanya menargetkan tindakan teroris dan teroris, tetapi juga organisasi yang merencanakan, membiayai, dan melakukan tindakan ini,” kata Andrews.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem menanggapi keputusan Australia. Kepada Al Jazeera ia sangat mengutuk keputusan Australia itu dengan mengatakan langkah tersebut menunjukkan bias yang jelas terhadap Israel.

Advertising
Advertising

Qassem menambahkan bahwa daftar yang direncanakan bertentangan dengan hukum internasional yang melindungi hak warga Palestina untuk melawan pendudukan Israel. “Hamas adalah gerakan pembebasan nasional yang menentang pendudukan sesuai dengan hukum dan resolusi internasional serta perjanjian kemanusiaan,” katanya.

“Mereka yang harus diklasifikasikan sebagai teroris adalah pendudukan Israel yang dengan sengaja menargetkan warga Palestina dan melanggar hukum dan perjanjian internasional dan kemanusiaan,” kata Qassem.

Australia sebelumnya telah mendaftarkan sayap militer Brigade al-Qassam Hamas sebagai kelompok teror pada 2003. Namun penunjukan baru yang akan mulai berlaku pada bulan April, akan mencantumkan organisasi tersebut secara keseluruhan, termasuk sayap politiknya.

Hamas beroperasi di Jalur Gaza yang terkepung sejak 2007 dan telah berperang berturut-turut dengan Israel sejak saat itu. Serangan 11 hari terakhir Israel di Gaza pada Mei tahun lalu menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 lainnya. Tembakan roket dari Gaza juga menewaskan sedikitnya 12 orang di Israel, termasuk dua anak-anak.

Jaringan Advokasi Palestina Australia, sebuah koalisi nasional Australia yang mendukung hak-hak Palestina, tidak setuju dengan dimasukkannya Hamas dalam kelompok teroris. Keputusan Australia itu tidak berdampak pada tujuan perdamaian dan hanya akan menciptakan lebih banyak penderitaan bagi dua juta orang yang saat ini hidup di bawah 15 tahun. blokade Israel.

“Pemerintah telah gagal dalam tugasnya mencari solusi damai dan telah menunjukkan bahwa mereka menerapkan satu set aturan untuk Palestina dan satu lagi untuk Israel,” kata Presiden Jaringan Bishop George Browning.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyambut baik langkah Australia itu. Ia mencuit bahwa itu menandai langkah penting lainnya dalam perang global melawan terorisme.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid juga berterima kasih kepada Duta Besar Australia untuk Israel Paul Griffiths. Lapid mengatakan keputusan Australia adalah langkah signifikan dalam upaya internasional Israel untuk membatasi organisasi teroris.

Amerika Serikat dan Kanada telah lama menyebut Hamas sebagai kelompok teror. Pada November tahun lalu, Inggris melarang kelompok itu sebagai organisasi teroris.

Baca: Kaleidoskop 2021: Serbuan ke Masjid Al Aqsa dan Pertempuran 11 Hari di Gaza

AL JAZEERA

Berita terkait

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

1 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

23 jam lalu

AS Kirimkan Puluhan Ribu Bom Seberat 1 Ton ke Israel Sejak 7 Oktober

Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu amunisi berat ke Israel- termasuk lebih dari 10.000 bom seberat hampir 1 ton untuk digunakan ke Gaza

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Investment Authority Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Investment Authority Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

MoU INA dan Australia ini merupakan langkah penting dalam menarik dan meningkatkan investasi Australia di Indonesia

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

1 hari lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Museum Australia Pamerkan Lukisan Picasso di Toilet Wanita, Kenapa?

1 hari lalu

Museum Australia Pamerkan Lukisan Picasso di Toilet Wanita, Kenapa?

Sebagai pernyataan tegas untuk melawan diskriminasi gender, tiga karya seni Picasso kini tersedia untuk dilihat di toilet wanita.

Baca Selengkapnya

Trump Sebut Joe Biden sebagai Warga Palestina dalam Debat Capres AS 2024, Ini Alasannya

1 hari lalu

Trump Sebut Joe Biden sebagai Warga Palestina dalam Debat Capres AS 2024, Ini Alasannya

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump saling mengoceh dan melontarkan hinaan dalam debat calon presiden AS

Baca Selengkapnya

Foto Viral Tentara Israel Injak Bendera Saudi Memicu Kecaman

1 hari lalu

Foto Viral Tentara Israel Injak Bendera Saudi Memicu Kecaman

Beredar foto yang memperlihatkan sekelompok tentara Israel mengibarkan bendera Israel sambil berdiri di atas bendera Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Perusahaan Teknologi Australia Ramaikan Australia Southeast Asia Business Exchange di Jakarta

1 hari lalu

Perusahaan Teknologi Australia Ramaikan Australia Southeast Asia Business Exchange di Jakarta

Australia Southeast Asia Business Exchange diharapkan bisa meningkatkan perdagangan dua arah antara Australia dan Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Indonesia-Slovenia Dukung Palestina hingga Nelayan Merauke Ditangkap Australia

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Indonesia-Slovenia Dukung Palestina hingga Nelayan Merauke Ditangkap Australia

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 27 Juni 2024 diawli oleh Menlu Retno Marsudi menghadiri rapat bilateral dengan Menteri Luar Negeri Slovenia

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Ada Perubahan Teror di Indonesia dari Hard ke Soft Attack

2 hari lalu

BNPT Sebut Ada Perubahan Teror di Indonesia dari Hard ke Soft Attack

BNPT menyebut aksi-aksi teror sebelumnya adalah serangan fisik. Kini generasi muda menjadi target

Baca Selengkapnya