Tidak Hanya COVID-19, Afrika Selatan Juga Dilanda Wabah Pelecehan Seksual

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 Desember 2021 16:30 WIB

Seorang perempuan menerima dosis vaksin Covid-19, ketika Afrika Selatan meluncurkan vaksinasi kepada orang tua di Munsieville Care for the Aged Center di luar Johannesburg, Afrika Selatan 17 Mei 2021 [REUTERS/Siphiwe Sibeko/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan tidak hanya sedang menghadapi wabah pandemi COVID-19 yang disebabkan varian Omicron, tetapi juga wabah pelecehan seksual disertai kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan yang meningkat.

Statistik baru-baru ini mengungkapkan peningkatan 7,1 persen dalam kasus pemerkosaan, dengan 9.556 perempuan diperkosa antara Juli dan September, menurut WION, dikutip 22 Desember 2021.

Presiden Cyril Ramaphosa menyebut statistik baru-baru ini "memalukan" pada November.

Ada juga sekelompok aktivis perempuan yang mendatangi tiap rumah atau jalan-jalan di Johannesburg, memperingatkan bahaya kekerasan seksual. Mereka juga memperingatkan remja yang kembali dari sekolah.

Mereka disebut brigade anti-kekerasan berbasis gender atau Brigade Gender-Based Violence (GBV), yang bertujuan untuk menghadapi wabah pembunuhan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Afrika Selatan.

Advertising
Advertising

Salah satu kasus yang mengerikan adalah seorang mahasiswi hukum dibunuh, tubuhnya dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper. Mahasiswi lain diperkosa, dipukul sampai meninggal dengan timbangan besi di dalam kantor pos. Seorang perempuan hamil delapan bulan digantung di pohon, seperti dilaporkan African News.

"Kita tidak bisa mengabaikan apa yang kita (lihat) sampai keadilan mengambil jalannya," kata Juliet Ngonyama, 52 tahun, mengenakan celemek makan berwarna oranye, simbol gerakan itu.

Oranye adalah simbol revolusi di Afrika Selatan. Ini melambangkan tekad para aktivis untuk meredam aksi kekerasan yang semakin memburuk sejak merebaknya pandemi COVID-19.

Cyril Ramaphosa diambil sumpahnya di parlemen, Cape Town [Rodger Bosch/Reuters]

Lebih dari 100 pemerkosaan dilaporkan setiap hari, sementara rata-rata seorang perempuan dibunuh setiap tiga jam, menurut data resmi.

Menanggapi statistik itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan kekerasan terhadap perempuan sebagai pandemi kedua setelah COVID-19.

"Kami berada dalam cengkeraman perang tanpa henti yang dilancarkan pada tubuh perempuan dan anak-anak yang, terlepas dari upaya terbaik kami, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

"Jika karakter suatu bangsa dapat dinilai dari bagaimana memperlakukan perempuan dan anak-anak, maka kita sangat tertinggal," katanya.

Kekerasan terhadap perempuan sangat dinormalisasi sehingga sulit bagi korban atau orang-orang mencari bantuan dan mencoba membantu para penyintas lainnya, kata manajer program brigade antikekerasan terhadap perempuan Nisaa Sima Diai.

France24 melaporkan, Parlemen Afrika Selatan pada September meloloskan tiga undang-undang untuk memperketat undang-undang tentang kekerasan berbasis gender, tetapi para advokat mengatakan bahwa itu tidak akan mengatasi penyebab masalah.

Pria Afrika Selatan sering tumbuh tanpa ayah, dan juga menderita akibat kekerasan, kata Craig Wilkinson, pendiri organisasi nirlaba, Father A Nation.

Dengan tumbuhnya pandangan maskulinitas ditambah pengangguran yang merajalela di Afrika Selatan, meningkatkan risiko pria untuk melakukan kekerasan terhadap perempuan , katanya.

Baca juga: Parlemen Cina Godog RUU Perlindungan Perempuan, Didorong Gerakan #MeToo

AFRICAN NEWS | WION | FRANCE24

Berita terkait

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

22 jam lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

1 hari lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

1 hari lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

3 hari lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

4 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya