TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Brasil berusia 39 tahun ditangkap di kotamadya Tapauá, di pedalaman Amazonas, dengan tuduhan memperkosa bayi baru lahir berusia 5 hari. Kejahatan yang terjadi di kota berjarak 449 kilometer dari Kota Manaus itu berlangsung pada Sabtu pekan lalu seperti dilansir laman berita Brasil Emtempo pada Rabu.
“Ini adalah kasus menjijikkan yang mengejutkan masyarakat Amazon, karena kasusnya adalah seorang bayi yang baru berusia lima hari. Tali pusar bayinya bahkan belum lepas, dan dia menjadi korban penjahat pengecut yang mencoba melakukan pemerkosaan,” kata Paulo Mavignier, Direktur Departemen Kepolisian Dalam Negeri Brasil.
Tim polisi dipanggil oleh manajemen rumah sakit setelah korban dibawa ke rumah sakit akibat perdarahan di alat vitalnya. Keluarga korban khawatir karena alat kelamin sang bayi mengeluarkan darah tanpa henti.
Saat dokter memeriksa kondisi korban, tim medis menemukan fakta mengejutkan bahwa bayi yang baru lahir beberapa hari itu mengalami perdarahan akibat perkosaan.
Bayi itu menangis menjerit jerit saat dalam perawatan dokter.
Manajemen rumah sakit sempat mewawancarai keluarga korban ihwal penyebab kejahatan keji ini. Setelah mencurigai berapa anggota keluarga, kecurigaan pihak rumah sakit kemudian jatuh kepada pacar nenek dari pihak ibu bayi yang baru lahir tersebut.
Menurut perwakilan tim penyidik Kelly Souto, tersangka mengatakan dalam keterangannya bahwa hal itu adalah kecelakaan. Ia mengaku jarinya tanpa sadar menyentuh alat kelamin korban saat menggendong bayi di pangkuannya.
Namun, pemeriksaan medis menunjukkan kemungkinan anak tersebut diperkosa dengan alat kelamin tersangka.
"Dia bilang dia meraih anak itu dengan tangannya dan memecahkan selaput dara dengan jarinya. Tapi sebelumnya, kami sudah bicara dengan dokter kandungan dan dia mengatakan bahwa kasus anak itu bukan akibat jari [...] Dia [tersangka] bilang itu kecelakaan, akibat tangan, tapi kedua dokter dari RS menegaskan tidak mungkin menggunakan tangan, itu dibuat dengan organ yang lebih besar, dan sayangnya itu adalah penis,” kata Souto.
Berdasarkan penyelidikan, tersangka juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja pada 2016. Keluarga korban disebutkan mengetahui riwayat kejahatan pelaku.
Menurut polisi, keluarga korban masih berusaha melindungi terdakwa dengan menyatakan bahwa bayi tersebut meninggalkan rumah sakit setelah lahir dengan organ genital yang terkoyak.
Padahal, dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang membantu kelahiran anak tersebut menegaskan sang bayi pulang dalam kondisi sehat.
“Dia meyakinkan bahwa bayi tersebut meninggalkan rumah sakit dalam keadaan sehat dan menemukan bahwa, berdasarkan bukti, anak tersebut telah mengalami pelecehan seksual."
Pelaku kini dipindahkan ke penjara di Manaus, Brasil, pada Senin malam.
Pilihan Editor:
EMTEMPO