Krisis Ukraina Memanas, Biden dan Putin Bertemu Secara Virtual Besok

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 6 Desember 2021 09:05 WIB

Ekspresi Presiden AS Joe Biden saat berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan bilateral AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pertemuan virtual Selasa, 7 Desember 2021, untuk membahas situasi tegang di Ukraina.

"Biden akan menggarisbawahi keprihatinan AS dengan kegiatan militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina dan menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan, Sabtu, 4 Desember 2021.

Dia mengatakan topik lain akan mencakup "stabilitas strategis, masalah dunia dan regional."

Mereka juga akan berbicara tentang hubungan bilateral dan implementasi kesepakatan yang dicapai pada pertemuan puncak Jenewa mereka pada bulan Juni, kata Kremlin pada hari Sabtu.

"Percakapan memang akan berlangsung pada hari Selasa," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Reuters. "Hubungan bilateral, tentu saja Ukraina dan realisasi kesepakatan yang dicapai di Jenewa menjadi (item) utama dalam agenda," katanya.

Advertising
Advertising

Waktu yang tepat dari panggilan itu tidak diungkapkan.

Lebih dari 94.000 tentara Rusia diyakini berada di dekat perbatasan Ukraina. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow mungkin merencanakan serangan militer skala besar pada akhir Januari, mengutip laporan intelijen. Para pejabat AS telah sampai pada kesimpulan yang sama, kata mereka.

Berikutnya: Putin minta jaminan keamanan, ditolak Biden

<!--more-->

Biden, sementara itu, telah menolak tuntutan Rusia untuk jaminan keamanan di wilayah tersebut.

“Harapan saya adalah kita akan melakukan diskusi panjang dengan Putin,” kata Biden kepada wartawan pada Jumat saat dia berangkat untuk perjalanan akhir pekan ke Camp David. "Saya tidak menerima garis merah siapa pun," katanya.

Presiden AS mengatakan dia dan para penasihatnya sedang mempersiapkan serangkaian inisiatif komprehensif untuk mencegah Putin melakukan invasi. Dia tidak memberikan perincian lebih lanjut, tetapi pemerintah AS telah membahas masalah ini dengan sekutu Eropa untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin secara terpisah mengatakan bahwa Washington berkomitmen untuk memastikan Ukraina memiliki apa yang dibutuhkan untuk melindungi wilayahnya.

Austin menambahkan bahwa ada banyak ruang bagi diplomasi untuk bekerja di Ukraina.

Pada konferensi yang sama, James C. McConville, kepala staf Angkatan Darat AS, pada hari Sabtu merujuk pada perkiraan 95.000 hingga 100.000 tentara Rusia di perbatasan dengan Ukraina.

"Saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, tetapi saya sangat, sangat prihatin," kata McConville.

Moskow menuduh Kyiv mengejar pembangunan militernya sendiri.

Pejabat AS mengatakan mereka belum tahu apa niat Putin, termasuk apakah Putin telah membuat keputusan untuk menyerang Ukraina.

Hubungan AS-Rusia memburuk, terutama dengan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 dari Ukraina, intervensi pada 2015 di Suriah dan tuduhan intelijen AS atas campur tangan dalam pemilihan 2016 yang dimenangkan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Tetapi hubungan mereka menjadi lebih tidak stabil dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintahan Biden telah meminta Moskow untuk menindak ransomware dan serangan kejahatan dunia maya yang berasal dari wilayah Rusia, dan pada November mendakwa seorang warga negara Ukraina dan seorang Rusia dalam salah satu serangan ransomware terburuk terhadap target Amerika.

Rusia telah berulang kali membantah melakukan atau menoleransi serangan dunia maya.

Kedua pemimpin telah melakukan satu pertemuan tatap muka sejak Biden menjabat pada Januari saat bertemu di Jenewa pada Juni lalu. Mereka terakhir berbicara melalui telepon pada 9 Juli.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Stockholm awal pekan ini bahwa Amerika Serikat dan sekutu Eropanya akan mengenakan "biaya dan konsekuensi berat pada Rusia jika mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina."

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

12 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

17 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

18 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

21 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

21 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

21 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya