AS Peringatkan Warganya Hindari Jerman dan Denmark, Corona Mengamuk di Eropa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 November 2021 08:34 WIB

Orang-orang berjalan di Lapangan Santo Petrus setelah Vatikan melaporkan kasus pertama virus corona, di Vatikan, Jumat, 6 Maret 2020. Jumlah korban tewas di Italia, negara Eropa yang paling parah dilanda virus tersebut, mencapai 148 pada hari Kamis. REUTERS/Yara Nardi

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tak bepergian ke Jerman dan Denmark. Alasannya kasus virus Corona di negara-negara tersebut sedang tak terkendali.

CDC meningkatkan rekomendasi perjalanan ke level empat atau sangat tinggi untuk Jerman dan Denmark. Artinya, warga Amerika harus menghindari bepergian ke dua negara tersebut. Peringatan itu paralel dengan yang diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Selain Jerman dan Denmark, CDC mencantumkan 75 negara lainnya di seluruh dunia yang masuk dalam level empat. Banyak negara Eropa lainnya masuk dalam dafar termasuk Austria, Inggris, Belgia, Yunani, Norwegia, Swiss, Rumania, Irlandia, dan Republik Ceko.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada para pemimpin partai konservatif bahwa perlu diambil tindakan yang lebih tegas untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penyebaran virus corona di Jerman dinilai tak cukup.

Jumlah kasus di Jerman terus melonjak terutama di antara orang tua meski sudah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap. Virus juga menyebar di antara anak-anak yang tidak memenuhi syarat untuk diinokulasi.

Advertising
Advertising

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara Eropa harus bekerja lebih keras untuk mencegah penyebaran virus corona. Angka kematian dan jumlah kasus baru terus melonjak di Benua Biru tersebut.

Hans Kluge dari WHO mengingatkan kasus infeksi virus Corona di 53 terus naik hingga mendekati tingkat rekor, diperburuk oleh varian virus Delta yang lebih menular. "Kita harus mengubah taktik dari bereaksi terhadap lonjakan COVID-19 menjadi mencegahnya terjadi sejak awal," katanya.

Jerman memutuskan untuk membatasi sebagian besar kehidupan publik di wilayah yang tinggi pasien Corona. Sedangkan Austria telah memberlakukan penguncian penuh setelah mengumumkan beberapa pembatasan baru minggu lalu.

Berbeda dengan Eropa, CDC menurunkan peringkat sejumlah negara ke level tiga atau lebih rendah. Negara-negara tersebut adalah Israel, Aruba, Kepulauan Virgin AS, Curacao, dan Guadeloupe.

Baca: Austria Resmi Memberlakukan Lockdown Total

REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

16 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

17 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

21 jam lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya