Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

image-gnews
Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Iklan

TEMPO.CO, JakartaUnjuk rasa yang menyatakan dukungan Palestina meningkat di beberapa kampus bergengsi di Amerika Serikat. Salah satu dukungan tersebut disuarakan di Universitas Southern California pada 24 April 2024. Namun, terjadi ketegangan dalam gerakan tersebut antara mahasiswa dan polisi yang berakhir pada penahanan terhadap 20 orang. 

Gerakan ini sudah dimulai di Universitas Columbia, New York yang berujung pada puluhan orang dtahan. Penangkapan dilakukan setelah otoritas universitas memanggil polisi untuk memadamkan demonstrasi yang, menurut kelompok Yahudi, mengancam dan anti-semit. Para pengunjuk rasa terus bertahan dengan berkemah di Universitas Columbia untuk mendukung Palestina.

Ketua DPR AS, Mike Johnson menyatakan Garda Nasional perlu dilibatkan untuk menangani demonstran karena menyasar pelajar Yahudi di AS, termasuk Presiden Joe Biden. Namun, Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa Biden mendukung kebebasan berpendapat. 

Di sisi lain, para demonstran, termasuk sejumlah mahasiswa Yahudi menyangkal adanya anti-semitisme. Namun, para pendukung pro-Israel dan pihak lain yang khawatir dengan keamanan kampus menunjuk pada insiden anti-semit dan berpendapat bahwa kampus mendorong intimidasi dan ujaran kebencian.

Gerakan di Universitas Southern California untuk mendukung Palestina meneriakkan “Palestina merdeka” dan slogan kontroversial “Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka”. 

Salah satu mahasiswa biologi Yaseen El-Magharbe berkata, “Kami semua hanya mencoba untuk mengadvokasi saudara-saudari kami di Palestina yang saat ini tidak mempunyai suara”.

Gerakan ini juga dilakukan oleh kampus lain, yaitu Yale, MIT, UC Berkeley, Universitas Michigan, California State Polytechnic University, dan Brown. Bahkan, Universitas Harvard juga mendirikan perkemahan sebagai aksi untuk mendukung Palestina. 

Alasan Gerakan Mahasiswa Mendukung Palestina

Dikutip dari laman indiatimes, para mahasiswa di kampus bergengsi melakukan protes untuk gencatan senjata permanen di Gaza, penghentian bantuan militer AS ke Israel, serta divestasi universitas dari perusahaan yang memasok senjata dan mendapatkan keuntungan dari konflik.

Gerakan ini juga menuntut amnesti untuk mahasiswa dan fakultas yang menghadapi tindakan disipliner atau pemecatan karena partisipasi mereka dalam aksi dukungan terhadap Palestina. Selain itu, gerakan dukungan Palestina ini juga untuk memberikan tekanan terhadap pemerintahan Barat dari kampus-kampus. 

Kampus bergengsi tersebut menjadi tempat yang layak untuk menyuarakan dukungan kuat terhadap Palestina. Sebab, kampus kerap dianggap sebagai kelompok kecil dari masyarakat yang lebih luas. Saat ini, kampus sering memimpin dialog yang mendalam dan rumit tentang konflik internasional, hak asasi manusia, dan dampak pendidikan terhadap kesadaran politik, termasuk genosida di Gaza, Palestina. 

Dilansir dari laman spectator.co.uk, sebagian besar orang yang mendukung Palestina memiliki alasan utama karena Israel melakukan genosida dan sengaja menargetkan orang tidak bersalah. Mereka mereferensikan video di media sosial yang menunjukkan adegan mengerikan di Gaza sering tertuju kepada anak-anak.

Bahkan, beberapa orang tidak terima ketika serangan Hamas dibenarkan karena Israel telah membuat Palestina menderita selama beberapa generasi. Atas dasar tersebut, banyak aksi atau gerakan dukungan Palestina, salah satunya melalui kampus. 

RACHEL FARAHDIBA R | DEWI RINA CAHYANI  

Pilihan Editor: Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro-Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

18 menit lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.


4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

53 menit lalu

Central Park Bethesda Fountain. (Dok. Brittany Petronella)
4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.


Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 jam lalu

Puing-puing terlihat di dekat bangunan yang rusak setelah apa yang menurut sumber keamanan adalah serangan Israel di Nabatieh, Lebanon selatan 15 Februari 2024. REUTERS/Aziz Taher
Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.


Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

1 jam lalu

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafah di Gaza. REUTERS/ Hatem Khaled
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.


Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

3 jam lalu

Hotel The Mark di New York, Amerika Serikat. (themarkhotel.com)
Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

Hotel The Mark di New York, Amerika Serikat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap penyelenggaraan Met Gala


4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

4 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.


Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

4 jam lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.


India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

13 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menghadiri acara tahunan Easter Egg Roll di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, AS, 1 April 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.


Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

13 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.


Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

14 jam lalu

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. REUTERS/ Hatem Khaled
Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah