Pemimpin Separatis Catalan Carles Puigdemont Ditahan Polisi Italia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 13:00 WIB

Anggota parlemen Catalan Carles Puigdemont saat konferensi pers bersama dengan anggota parlemen Catalan Antoni Comin dan Clara Ponsati mengenai kekebalan mereka di Parlemen Eropa, di Brussels, Belgia 3 Juni 2021. [REUTERS/Yves Herman]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin separatis Catalan Carles Puigdemont ditahan pada Kamis oleh polisi Italia di Sardinia, menurut pernyataan kantornya.

Spanyol menuduh Carles Puigdemont, mantan kepala daerah Catalan, dengan pasal menghasut, mengklaim dia membantu mengatur referendum kemerdekaan 2017 yang dianggap ilegal oleh pengadilan Spanyol.

Pada bulan Maret, Parlemen Eropa mencabut Carles Puigdemont dari kekebalan yang dia nikmati sebagai anggota sejak 2019. Sejak itu Carles Puigdemont tinggal di pengasingan di Belgia.

Dikutip dari Reuters, 24 September 2021, kantor Puigdemont mengatakan Puigdemont telah melakukan perjalanan ke Alghero pada Kamis sore dari Brussel untuk menghadiri Adifolk International Exhibition dan untuk bertemu dengan kepala daerah Sardinia dan ombudsmannya.

"Ketika dia tiba di bandara Alghero, dia dihentikan oleh polisi perbatasan Italia. Besok dia akan diserahkan kepada hakim pengadilan banding Sassari, yang berwenang untuk memutuskan apakah akan membebaskannya atau mengekstradisinya," kata kantor Puigdemont.

Advertising
Advertising

Presiden Catalunya Carles Puigdemont (tengah) bersama sejumlah anggota dewan daerah Catalunya menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan oleh gerakan pro-kemerdekaan Catalunya ANC (Catalan National Assembly) dan Omnium Cutural, di Barcelona, Spanyol, 21 Oktober 2017. Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan Bebaskan Jordi. [REUTERS/Ivan Alvarado]

Pengacara Puigdemont Gonzalo Boye mengonfirmasi penahanan itu di Twitter, menambahkan bahwa itu dibuat berdasarkan surat perintah penangkapan Eropa dari 14 Oktober 2019, yang dengan "keharusan hukum - sebagaimana dinyatakan oleh Pengadilan Eropa, ditangguhkan."

Puigdemont tunduk pada surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan oleh Spanyol yang meminta ekstradisinya atas perannya dalam upaya kemerdekaan Catalonia.

Referendum Catalonia membawa krisis politik terbesar Spanyol dalam beberapa dekade dan diikuti oleh deklarasi kemerdekaan sepihak oleh parlemen Catalan pada Oktober 2017, yang mendorong pemerintah pusat untuk memberlakukan aturan langsung dari Madrid dan pihak berwenang untuk menangkap para pemimpin separatis termasuk Carles Puigdemont.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Kembali Berpawai Menuntut Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

REUTERS

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

5 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

8 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

8 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

9 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

10 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya

SMP Al Azhar BSD Maju di Sea Sun International Spanyol, Apa Itu Festival Sea Sun International?

10 hari lalu

SMP Al Azhar BSD Maju di Sea Sun International Spanyol, Apa Itu Festival Sea Sun International?

Sea Sun International adalah kompetisi seni internasional tahunan di Spanyol

Baca Selengkapnya