TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan akan cuti sementara dari tugas publik setelah penyelidikan yudisial diluncurkan atas tuduhan korupsi terhadap istrinya. Pemimpin Sosialis itu mengatakan pada hari Rabu, 24 April 2024, meskipun tuduhan terhadap istrinya Begona Gomez tidak benar, dia membatalkan agenda publiknya sampai hari Senin. Dia akan muncul di hadapan media untuk mengumumkan keputusannya mengenai masa depan politiknya.
“Saya perlu berhenti sejenak dan berpikir,” tulis Sanchez dalam surat yang dibagikan di akun X miliknya. “Saya sangat membutuhkan jawaban atas pertanyaan apakah ini bermanfaat… apakah saya harus terus memimpin pemerintahan atau meninggalkan kehormatan ini.”
Gomez, 49, tidak memegang jabatan publik dan tidak menonjolkan diri dalam politik. Dia dituduh oleh Manos Limpias, yang menggambarkan dirinya sebagai serikat pekerja tetapi sebagian besar bekerja sebagai platform yang menangani kasus-kasus hukum, menggunakan posisinya untuk mempengaruhi kesepakatan bisnis.
Manos Limpias, yang diterjemahkan sebagai “Tangan Bersih,” dipimpin oleh Miguel Bernad Remon, seorang tokoh sayap kanan.
Kelompok kampanye tersebut menggunakan kekhasan hukum Spanyol yang memperbolehkan individu atau entitas untuk mengambil bagian dalam kasus pidana tertentu, meskipun mereka tidak dirugikan secara langsung oleh terdakwa.
Pengadilan yang berbasis di Madrid akan mempertimbangkan tuduhan tersebut dan melanjutkan penyelidikan atau membatalkannya. Pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut dan mengatakan bahwa penyelidikan tersebut masih dalam keadaan tersegel.
Ketika ditanya di parlemen setelah keputusan pengadilan apakah menurutnya sistem peradilan berjalan baik, Sanchez menjawab: “Pada hari seperti hari ini dan setelah mendengar beritanya, terlepas dari segalanya, saya masih percaya pada sistem peradilan di negara ini.”
Menteri Kehakiman Felix Bolanos menyebut tuduhan baru itu “salah”.
Sanchez adalah salah satu pemimpin negara di Eropa yang gencar menyuarakan dukungannya untuk Palestina. Ia sebelumnya mengatakan akan melobi negara-negara di Eropa untuk mengakui Palestina.
"Masyarakat internasional tidak dapat membantu negara Palestina jika tidak mengakui keberadaannya," ujar Sanchez selama sidang parlemen, dua pekan lalu.
Ia menegaskan bahwa mengakui Palestina adalah tindakan yang “sesuai keadilan, sesuai degan tuntutan mayoritas sosial” dan “demi kepentingan geopolitik Eropa.”
AL JAZEERA | ANTARA
Pilihan editor: Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah