Atlet Belarus yang Diusir Paksa dari Olimpiade Tokyo Dapat Suaka dari Polandia

Selasa, 3 Agustus 2021 07:00 WIB

Ilustrasi medali emas Olimpiade Tokyo. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar gembira diterima atlit lari Belarus Kristina Timanovskaya yang diusir paksa dari Olimpiade Tokyo. Dikutip dari kantor berita Reuters, Kedutaan Besar Polandia telah menyetujui permohonan suakanya sehingga ia tidak perlu kembali ke Belarus atas alasan keamanan.

Deputi Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz, mengatakan Timanovskaya akan meninggalkan Tokyo ke Warsawa dalam beberapa hari ke depan. Adapun pihaknya memastikan Timanovskaya dalam kondisi aman dan akan mendapatkan segala bantuan yang ia perlukan untuk menetap di Polandia.

Uni Eropa mengapresiasi langkah yang diambil oleh Polandia untuk menjamin keselamatan Timanovskaya. Mereka berkata, didepaknya Timanovskaya dari timnas lari dan adanya upaya paksa untuk memulangkannya Belarus adalah bukti betapa represifnya administrasi Presiden Alexander Lukashenko terhadap orang-orang yang menentangnya.

"Kami mengekspresikan solidaritas terhadap Kristina Timanovskaya dan memuji negara anggota Uni Eropa yang memberinya dukungan," ujar juru bicara Uni Eropa, Nabilka Massrali, Senin, 2 Agustus 2021.

Diberitakan sebelumnya, Kristina Timanovskaya hendak dipulangkan paksa karena menentang keputusan pemilihan cabor oleh timnas Belarus. Ia didaftarkan ke lari 4X400 Meter Relay tanpa sepengetahuannya. Padahal, dirinya sama sekali tak memiliki pengalaman untuk cabor tersebut. Apa yang Timanovskaya tahu, dirinya hanya terdaftar untuk lari 200 meter.

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. DW


Ketika mengetahui dirinya akan dipulangkan karena menentang keputusan timnas, Timanovskaya melawan. Ia ogah dipulangkan ke Belarus, takut dirinya akan dipersekusi oleh pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko. Di Belarus, Lukashenko dikenal gemar menghukum siapapun yang menentangnya, tak terkecuali atlit. Banyak atlit sudah ia perkarakan.

Perlawanan Timanovskaya membuahkan hasil. Komite Olimpiade Internasional mengamankannya, membantunya untuk mengurus suaka. Senin kemarin, dirinya berkunjung ke Kedutaan Besar Polandia untuk memohon suaka yang dalam waktu singkat diterima.

Timanovskaya tidak akan tinggal sendiri di Polandia. Menurut laporan Reuters, suami dari Timanovskaya juga mendapat suaka. Adapun pemindahan suaminya akan diadvokasi oleh Organisasi Solidaritas Atlet Belarus.

"Terima kasih Organisasi Solidaritas Atlet Belarus. Suami dari Timanovskaya sekarang berada di Kiev dan ia akan segera menyusulnya," ujar oposisi Pemerintah Belarus yang berbasis di Warsawa, Pavel Latushko.

Nasib keluarga Timanovskaya lainnya belum diketahui. Latushko mengaku menerima kabar dari Timanovskaya bahwa ibunya sudah didatangi oleh anak buah Alexander Lukashenko untuk membujuknya kembali ke Belarus. Selain itu, sang ibu juga diberitahu bahwa Timanovskaya adalah mata-mata untuk negara Barat.

Pemerintah Belarus mengklaim tidak melarang Timanovksaya untuk mencari suaka ke Polandia. "Ia sudah ditawari visa suaka dan dia bebas untuk mengejar karir olahraganya di Polandia jika itu yang dia inginkan," ujar Kementerian Luar Negeri Belarus dalam keterangan persnya soal atlet Olimpiade Tokyo itu.

Baca juga: Prancis Bersedia Beri Suaka ke Atlet Belarus yang Diusir dari Olimpiade Tokyo

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

25 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

26 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

26 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

26 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

28 hari lalu

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Duta Besar Israel untuk Polandia Yacov Livne meminta maaf atas serangan Israel yang menewaskan seorang warga negara Polandia.

Baca Selengkapnya

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

28 hari lalu

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

29 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

29 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya