TEMPO.CO, Jakarta - Chef Jose Andres mengatakan pada Rabu bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen (WCK) di Gaza merupakan serangan yang ditargetkan. “Mereka ditargetkan secara sistematis, mobil demi mobil,” kata Andres dalam wawancara video kepada Reuters.
Berbicara dalam wawancara video, Andres mengatakan kelompok amal WCK yang ia dirikan memiliki komunikasi yang jelas dengan militer Israel, yang menurutnya mengetahui gerakan pekerja bantuannya.
“Ini bukanlah sebuah situasi sial dimana, 'oops', kami menjatuhkan bom di tempat yang salah", kata Andres. “Bahkan jika kami tidak berkoordinasi dengan (Pasukan Pertahanan Israel), tidak ada negara demokratis dan militer yang dapat menargetkan warga sipil dan kelompok kemanusiaan.”
Para pekerja bantuan tersebut tewas ketika konvoi mereka dihantam tak lama setelah mereka mengawasi pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut.
Andres mengatakan dia seharusnya berada di Gaza bersama timnya tetapi karena alasan yang berbeda "tidak dapat kembali lagi ke Gaza".
Jose Andres mengatakan pertama kali mengetahui ada yang tidak beres ketika WCK tidak dapat lagi menjangkau tujuh anggota staf di lapangan.
“Entah kenapa kami kehilangan komunikasi,” katanya. “Kemudian kami mulai [mendapatkan] informasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Mereka menjadi sasaran secara sistematis dari mobil ke mobil.”
Andres mengatakan, dia yakin ada lebih dari tiga serangan yang dilakukan oleh drone Israel.
“Mereka menyerang mobil pertama… Kami merasa mereka dapat melarikan diri dengan selamat karena ini adalah kendaraan lapis baja.” Orang-orang di mobil pertama “dapat bergerak di mobil kedua. Sekali lagi, yang ini terkena. Mereka mampu bergerak ke mobil ketiga”.
Para pekerja bantuan dengan panik menelepon pada saat-saat kacau, kata Andres, sambil bertanya: “Apa yang mereka lakukan? Mereka menargetkan kita.”
Militer Israel menyatakan "kesedihan yang mendalam" atas insiden tersebut dan Perdana Menteri Netanyahu menyebutnya tidak disengaja.
WCK menyebutkan anggota timnya yang tewas berasal dari Australia, Palestina, Polandia, dan Inggris. Salah satunya adalah warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada.
“Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang,” kata CEO Erin Gore dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera. “Ini tidak bisa dimaafkan.”
WCK adalah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat yang berfokus pada pemberian makanan kepada orang-orang selama konflik dan bencana besar di seluruh dunia, seringkali sebagai pihak yang memberikan bantuan pertama.
Didirikan pada 2010 oleh koki berbintang Michelin Spanyol-Amerika Jose Andres dan istrinya Patricia Fernandez de la Cruz.
Pasangan ini memulai kelompok tersebut setelah Andres mengunjungi Haiti setelah gempa bumi pada 2010 yang menewaskan lebih dari 250.000 orang, dan menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.
Dia bekerja dengan koki lokal untuk memasak dan mendistribusikan makanan, mendirikan dapur lokal di sana serta memasak makanan bersama para pengungsi di kamp-kamp.
Andres telah memenangkan beberapa penghargaan kemanusiaan atas karyanya, termasuk Medali Kemanusiaan Nasional yang diberikan oleh Presiden AS saat itu Barack Obama pada 2015.
Di Gaza, WCK sudah bekerja sama dengan koki lokal untuk mengantarkan makanan di Rafah, di Gaza selatan, tempat sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina berlindung.
Tim ini juga menanggapi orang-orang yang terkena dampak krisis yang meningkat di perbatasan Israel-Lebanon, serta di Israel. Badan amal tersebut mengatakan mereka telah mengirimkan 32 juta makanan ke Gaza pada bulan Maret.
“Kami perlu menggandakan upaya untuk menyalurkan bantuan ke Gaza,” kata Presiden Siprus Nikos Christodoulides, yang negaranya membuka satu-satunya koridor maritim untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menggambarkan WCK sebagai “mitra penting” dalam operasi ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Siprus Theodoros Gotsis mengatakan 90 ton bantuan telah diturunkan sebelum WCK menghentikan operasinya dan sekitar 220 ton akan dikembalikan.
Pilihan Editor: Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir
REUTERS | AL JAZEERA