Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Reporter

image-gnews
Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi "Zomi" Frankcom (kiri), yang termasuk di antara karyawan asing WCK yang tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, dalam tangkapan layar dari sebuah video dirilis 25 Maret 2024. Israel sedang melakukan tinjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan dari apa yang disebut sebagai insiden tragis. World Central Kitchen/Handout melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian enam relawan asing dan seorang pekerja Palestina dari badan amal Amerika Serikat World Central Kitchen akibat serangan udara Israel pada Senin lalu membuat marah sekutu di Eropa. Beberapa negara dilaporkan sedang mempertimbangkan penghentian penjualan senjata.

Kata-kata yang keluar dari beberapa sekutu terdekat Israel sangat mengejutkan dan berapi-api: “terkejut”, “marah”, “tidak ada alasan lagi.”

Pembunuhan tujuh pekerja bantuan di Gaza oleh militer Israel telah memicu kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari para pemimpin Eropa. Insiden ini meningkatkan seruan gencatan senjata dan dalam beberapa kasus menghentikan penjualan senjata ke Israel ketika jumlah korban perang dari warga sipil Palestina di Gaza terus meningkat.

Serangan terhadap konvoi World Central Kitchen telah mempertajam dilema bagi para politisi Eropa, yang terjepit antara dukungan terhadap Israel dan meningkatnya tekanan publik untuk menghentikan genosida yang tidak dapat mereka kendalikan.

“Tidak ada yang bisa membenarkan tragedi seperti itu,” kata Menteri Luar Negeri Perancis Sébastien Séjourné setelah serangan pada Senin. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan dia “terkejut” dengan kematian para relawan, tiga di antaranya adalah mantan tentara Inggris.

Inggris memanggil duta besar Israel sebagai teguran atas pembunuhan tersebut. Begitu pula Polandia, yang kehilangan salah satu warganya. Menteri luar negeri Polandia Radek Sikorski menyatakan “kemarahan moral.”

Di luar Eropa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa menyerang pekerja bantuan sosial “benar-benar tidak dapat diterima,”. Sementara pemimpin Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya “marah.” Warga dari kedua negara tersebut turut tewa dalam serangan yang disbut dilakukan secara sistematis tersebut.

Israel mengatakan serangan yang menewaskan para pekerja bantuan dan sopir Palestina mereka adalah kesalahan yang tragis. Militernya memecat dua perwira dan menegur tiga orang lainnya, dengan mengatakan bahwa mereka melanggar aturan keterlibatan militer.

Julie Norman, profesor politik dan hubungan internasional di University College London, mengatakan kegelisahan mengenai konflik tersebut sudah meningkat di Eropa, dan serangan pada Senin “meningkatkan kemarahan dan menjadikannya lebih umum.”

“Hal-hal yang tadinya diucapkan dengan lebih pelan, kini diucapkan dengan lebih keras,” katanya.

Ketika Hamas membunuh sekitar 1.139 warga Israel dalam serangan lintas batas dari Gaza pada 7 Oktober, sekutu Israel di Eropa sangat mendukung hak mereka untuk melakukan serangan balik.

Namun dalam beberapa pekan, beberapa tokoh mengungkapkan kegelisahannya atas tingginya korban jiwa warga Palestina akibat pengeboman brutal Israel di Gaza. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata pada awal November.

Sunak telah beralih dari mendukung “jeda kemanusiaan” menjadi mendukung “gencatan senjata berkelanjutan” yang bergantung pada pembebasan sandera Israel dan penghentian serangan oleh Hamas.

Jerman adalah salah satu sekutu terdekat Israel dan, mengingat kenangan Holocaust, mereka berhati-hati saat mengkritik Israel. Meskipun tetap berhati-hati dalam menekankan hak Israel untuk mempertahankan diri, pemerintah Jerman menjadi semakin kritis terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.

Kanselir Olaf Scholz telah menyuarakan kegelisahannya atas jumlah korban perang warga sipil Palestina, dan bertanya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan bulan lalu bagaimana tujuan apa pun dapat “menyetujui biaya yang sangat tinggi tersebut.”

Warga Palestina, pekerja bantuan dan kelompok hak asasi internasional mengatakan kemarahan Barat atas kematian pekerja bantuan asing sangat kontras dengan respons yang lemah terhadap penderitaan warga Gaza.

Lebih dari 33.100 orang telah terbunuh, menurut kementerian kesehatan di Gaza, termasuk lebih dari 220 pekerja kemanusiaan Palestina. Ratusan ribu warga Gaza berada di ambang kelaparan dengan sekitar 30 orang tewas akibat kelaparan, dua per tiganya adalah bayi dan anak-anak.

“Sangat menyedihkan bahwa serangan terhadap pekerja bantuan internasional baru mampu menarik perhatian para pemimpin dunia,” kata Nomi Bar-Yaacov, rekan Program Keamanan Internasional di lembaga pemikir urusan internasional Chatham House. “Tapi sayangnya itulah kenyataannya.”

Serangan terhadap relawan World Central Kitchen telah meningkatkan tekanan pada pemerintah Eropa untuk beralih dari kritik ke penangguhan penjualan senjata ke Israel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 jam lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.


Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

9 jam lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.


Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

10 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.


Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

10 jam lalu

Cradle of Filth. Instagram
Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.


Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

11 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Suhu musim panas yang kian meningkat semakin memperburuk penderitaan warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan dan serangan Israel.


Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.


Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

13 jam lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.


Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.


Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

16 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor perdana menteri di Yerusalem, 18 Juni 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS
Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah


Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

17 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.