Joe Biden Tolak Permintaan Kirim Pasukan AS ke Haiti

Reporter

Terjemahan

Jumat, 16 Juli 2021 15:19 WIB

Lubang peluru di jendela mobil keamanan kepresidenan terlihat di tempat parkir kediaman mendiang Presiden Jovenel Moise di Port-au-Prince, Haiti, 15 Juli 2021. Motif dari pembunuhan itu belum diketahui, namun 17 pelakunya telah ditangkap dan sekarang diinterogasi. REUTERS/Ricardo Arduengo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa AS akan meningkatkan keamanan di kedutaan besarnya di Haiti setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada pekan lalu. Namun AS tidak akan mengirimkan tentara ke sana untuk menstabilkan negara tersebut.

Pemerintah sementara Haiti pekan lalu meminta AS dan PBB mengerahkan pasukan guna melindungi infrastruktur utama menyusul pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Joe Biden mengisyaratkan dia tidak bersedia.

“Kami hanya mengirim Marinir Amerika ke kedutaan kami,” kata Joe Biden. "Gagasan mengirim pasukan Amerika ke Haiti tidak ada dalam agenda," ujarnya, Kamis, 15 Juli 2021.

Mathias Pierre, menteri pemilihan Haiti, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia yakin permintaan kepada AS untuk menaruh pasukan di Haiti relevan dilakuan. Sebab Haiti berada dalam situasi rawan dan adanya kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang aman hingga pemilihan presiden yang dijadwalkan dalam 120 hari mendatang.

Pierre juga mengatakan komentar Biden bahwa pengiriman pasukan AS tidak ada dalam agenda, namun sebenarnya opsi tersebut masih terbuka. “Kemungkinannya masih terbuka, situasi terkini akan menentukan hasilnya,” kata Pierre.

Advertising
Advertising

Pemerintah melakukan segala hal yang bisa menstabilkan negara, kembali ke lingkungan normal dan menyelenggarakan pemilu sambil mencoba mencapai kesepakatan dengan sebagian besar partai politik.

Permintaan intervensi AS di Haiti merujuk pada kejadian 1915 silam. Saat itu keributan besar terjadi di Haiti setelah pembunuhan presiden terakhir Haiti. Massa yang marah menyeret Presiden Vilbrun Guillaume Sam keluar dari Kedutaan Besar Prancis dan memukulinya sampai mati.

Presiden Amerika Serikat saat itu Woodrow Wilson mengirim Marinir ke Haiti, mengukuhkan pendudukan militer Amerika, yang berlangsung hampir dua dekade, untuk mencegah anarki.

Baca: Presiden Kolombia Sebut Sebagian Pengawal Tahu Plot Pembunuhan Presiden Haiti

AP

AP

Berita terkait

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

20 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

21 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya