Mengenal Naftali Bennett, Sosok Anti-Palestina yang Akan Akhiri Era Netanyahu

Kamis, 3 Juni 2021 09:30 WIB

Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett berbicara dalam resepsi yang diselenggarakan oleh Persatuan Ortodoks di Yerusalem menjelang pembukaan kedutaan AS yang baru di Yerusalem, 14 Mei 2018. [REUTERS / Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Naftali Bennett, calon perdana menteri Israel yang akan mengakhiri era Benjamin Netanyahu, adalah seorang miliarder teknologi mandiri yang bermimpi mencaplok sebagian besar Tepi Barat Palestina.

Bennett mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina akan menjadi bunuh diri bagi Israel, dengan alasan keamanan.

Tapi pendukung setia permukiman Yahudi mengatakan dia bergabung dengan lawan politiknya untuk menyelamatkan negara dari bencana politik.

Dikutip dari Reuters, 2 Juni 2021, Naftali Bennett, 49 tahun, adalah putra imigran Amerika dan generasi yang lebih muda dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berusia 71 tahun, yang telah menjadi pemimpin terlama Israel selama 12 tahun.

Dia adalah seorang mantan komando dan menamai putra sulungnya setelah saudara laki-laki Netanyahu, Yoni, yang terbunuh dalam serangan Israel untuk membebaskan penumpang yang dibajak di bandara Entebbe Uganda pada tahun 1976.

Advertising
Advertising

Bennett memiliki hubungan yang panjang dan rumit dengan Netanyahu, bekerja antara tahun 2006 dan 2008 sebagai ajudan senior pemimpin oposisi saat itu sebelum mundur.

Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett berjalan setelah menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, 30 Mei 2021. [Yonatan Sindel / Pool via REUTERS]

Bennett masuk ke politik nasional pada tahun 2013, membenahi partai pro-pemukim dan menjabat sebagai menteri pertahanan serta pendidikan dan ekonomi di berbagai pemerintahan Netanyahu.

Seorang mantan pemimpin Yesha, gerakan pemukim utama di Tepi Barat, Bennett menjadikan pencaplokan bagian-bagian wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967 sebagai kampanye politiknya.

Namun Bennett akan bergabung dengan koalisi yang akan mencakup partai-partai sayap kiri dan sentris, sambil mengandalkan dukungan di parlemen dari legislator Arab. Konsekuensi dari koalisi ini berarti Bennett tidak mungkin menindaklanjuti pencaplokan secara politik.

Bennett mengatakan pada hari Minggu baik kanan dan kiri harus berkompromi pada masalah ideologis seperti itu.

Bennett lahir di kota Haifa, Israel, dari imigran dari San Francisco. Ia adalah seorang Yahudi religius Ortodoks modern. Dia tinggal bersama istrinya, Gilat, seorang koki dessert, dan empat anak mereka di pinggiran kota Raanana yang makmur di Tel Aviv.

Seperti Netanyahu, Bennett fasih berbahasa Inggris beraksen Amerika dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di Amerika Utara, di mana orang tuanya sedang cuti panjang.

Saat bekerja di sektor teknologi tinggi, Bennett belajar hukum di Universitas Ibrani Yerusalem. Pada tahun 1999, ia membentuk sebuah perusahaan startup dan kemudian pindah ke New York, akhirnya menjual perusahaan perangkat lunak anti-penipuannya, Cyota, ke perusahaan keamanan AS RSA seharga US$ 145 juta (Rp 2 triliun) pada tahun 2005.

Kombinasi file foto menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada konferensi pers di Tel Aviv, Israel, 8 Maret 2021 dan Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett saat resepsi di Yerusalem 14 Mei 2018. [Miriam Alster / Pool via REUTERS dan REUTERS / Ammar Awad]

Tahun lalu, ketika pemerintah Netanyahu berusaha untuk terus maju dengan pencaplokan Tepi Barat dan pembangunan permukiman ilegal di bulan-bulan terakhir pemerintahan Trump, Bennett, yang saat itu menjabat sebagai kepala pertahanan, mengatakan: "Momentum pembangunan di negara itu tidak boleh dihentikan, bahkan untuk sedetik pun."

Rencana pencaplokan akhirnya dibatalkan ketika Israel meresmikan hubungan dengan Uni Emirat Arab.

Meskipun demikian, Palestina kemungkinan akan menganggap pengangkatan Bennett sebagai pukulan terhadap harapan perdamaian yang dinegosiasikan dan negara merdeka, formula diplomatik lama yang disukai Biden.

Setelah Israel pada bulan Maret mengadakan pemilu keempat dalam dua tahun, Bennett, yang memimpin partai sayap kanan Yamina, mengatakan pemungutan suara kelima akan menjadi bencana nasional dan memasuki pembicaraan dengan blok kiri-tengah yang membentuk oposisi utama terhadap Netanyahu.

Sebegai seorang pendukung liberalisasi ekonomi, Bennett telah menyuarakan dukungan untuk memotong birokrasi pemerintah dan pajak.

Tidak seperti beberapa mantan sekutunya dalam hak beragama, Naftali Bennett relatif liberal dalam isu-isu seperti hak-hak gay dan hubungan antara agama dan negara, di mana para rabi Ortodoks memiliki pengaruh yang kuat.

Baca juga: Warga Palestina Khawatir Dengan Calon PM Israel yang Baru

REUTERS

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

4 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

5 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

12 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

12 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

13 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

15 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

20 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

23 jam lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya