52.000 Warga Palestina Terlantar Akibat Serangan Israel

Rabu, 19 Mei 2021 07:00 WIB

Tim penyelamat membantu Riyad Eshkuntana setelah mereka menariknya dari puing-puing bangunan di lokasi serangan udara Israel, di Kota Gaza 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]

TEMPO.CO, Jakarta - Badan bantuan PBB pada Selasa mengatakan 52.000 lebih warga Palestina telah terlantar akibat serangan Israel yang telah menghancurkan atau merusak hampir 450 bangunan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan terpisah tentang konflik tersebut, kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan serangan udara Israel terhadap bangunan tempat tinggal mungkin merupakan kejahatan perang. Israel mengatakan mereka hanya menyerang target militer yang sah dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari korban sipil.

Sekitar 47.000 pengungsi telah mencari perlindungan di 58 sekolah yang dikelola PBB di Gaza, Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Jenewa, dikutip dari Reuters, 18 Mei 2021.

Laerke mengatakan 132 bangunan telah hancur dan 316 lainnya rusak parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan primer serta instalasi desalinasi, mempengaruhi akses ke air minum bagi sekitar 250.000 orang.

Badan PBB menyambut baik langkah Israel yang telah membuka perbatasan untuk pasokan kemanusiaan, tetapi PBB menyerukan agar penyeberangan lain juga dibuka.

Advertising
Advertising

PBB dan mitra kemanusiaannya menyediakan makanan dan bantuan lain untuk keluarga yang terlantar ketika situasi keamanan memungkinkan, kata Laerke.

Gadis Palestina berusia 6 tahun, Suzy Eshkuntana, dirawat oleh petugas medis di rumah sakit setelah diselamatkan dari puing-puing bangunan di tengah serangan udara Israel, di Kota Gaza, 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]

Ada kekurangan pasokan medis yang parah, risiko penyakit yang ditularkan melalui air dan penyebaran Covid-19 karena orang-orang terlantar berkerumun ke sekolah, kata Margaret Harris, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia.

Amnesty International yang berbasis di London menyerukan penyelidikan serangan udara terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza.

"Pasukan Israel telah menunjukkan pengabaian yang mengejutkan terhadap kehidupan warga sipil Palestina dengan melakukan sejumlah serangan udara yang menargetkan bangunan tempat tinggal dalam beberapa kasus menewaskan seluruh keluarga, termasuk anak-anak, dan menyebabkan kerusakan sewenang-wenang pada properti sipil, dalam serangan yang mungkin merupakan kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Amnesty.

Israel mengatakan hanya menyerang situs yang dianggap sebagai target militer yang digunakan oleh militan, dan secara teratur mengeluarkan peringatan sebelumnya untuk mengevakuasi bangunan yang dilihatnya sebagai target yang sah sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menghindari korban sipil.

Amnesty, yang mendesak kedua belah pihak pekan lalu untuk tidak melanggar hukum kemanusiaan, mengatakan telah mendokumentasikan empat serangan mematikan oleh Israel yang dilakukan di rumah-rumah hunian tanpa peringatan sebelumnya dan meminta Pengadilan Kejahatan Internasional untuk menyelidikinya.

Dikatakan serangan Israel pada 11 Mei menghancurkan dua bangunan tempat tinggal milik keluarga Abu al-Ouf dan al-Kolaq, menewaskan 30 orang, 11 di antaranya anak-anak. Seorang ibu dan tiga anak tewas pada 14 Mei ketika gedung tiga lantai keluarga al-Atar dihantam, kata Amnesty.

Rumah Nader Mahmoud Mohammed Al-Thom, tempat dia tinggal bersama delapan orang lainnya, hancur oleh serangan Israel tanpa peringatan pada 15 Mei.

Baca juga: Kecam Serangan ke Palestina, Parlemen Yordania Mau Usir Dubes Israel

REUTERS

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

33 menit lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

16 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

17 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

21 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

22 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya