TEMPO.CO, Jakarta - Taher Al-Nono, penasehat untuk Ketua Hamas Ismail Haniyeh, membocorkan ke Reuters kalau Direktur CIA datang ke Kairo, Mesir, untuk terlibat dalam pembicaraan dengan tim negosiator Hamas pada Sabtu, 4 Mei 2024, perihal kemungkinan gencatan senjata dan pembebasan sandera warga negara Israel.
Delegasi Hamas tiba di Qatar bersama tim mediasi dari Mesir yang sejak November 2023 mencoba menjadi penengah perang Gaza, di mana jumlah korban tewas sudah meningkat dan membuat 2.3 juta jiwa warga Gaza kehilangan tempat tinggal. Al-Nono mengatakan pertemuan dengan tim mediator dari Mesir dan Qatar sudah dimulai dan Hamas sedang mempelajari proposal-proposal mereka dengan serius dan tanggung jawab. Akan tetapi, Al-Nono kembali menegaskan segala kesepakatan harus termasuk penarikan tentara Israel dari Gaza dan perang Gaza diakhiri, di mana hal ini sebelumnya selalu ditolak Israel.
“Setiap kesepakatan yang dicapai harus termasuk tuntutan nasional kami, yakni perang diakhiri secara permanen, penarikan penuh tentara Israel dari Jalur Gaza, izinkan warga Gaza kembali ke tempat tinggal mereka tanpa larangan apapun dan dilakukan pertukaran tahanan, akhiri blokade dan pembangunan kembali Gaza,” kata Al-Nono
Sedangkan otoritas Israel memberikan sinyalemen kalau posisi Tel Aviv tidak berubah dengan mengatakan tidak sudi mengakhiri perang dengan syarat membebaskan para sandera warga Israel. Perang Gaza berkecamuk setelah Hamas melancarkan serangan 7 Oktober 2023, dengan membawa 252 sandera dan 1.200 orang tewas.
Sebaliknya, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 34.600 warga Palestina dan 77 orang luka-luka. Pemborbardiran pada wilayah Gaza telah membuat wilayah itu hancur. Terbaru, ada32 korban tewas dalam tempo 24 jam.
Sebelumnya, pada 18 Maret 2024, Integrated Food Security Phase Classification (IPC) memperingatkan bahwa situasi di Gaza utara menghadapi kelaparan yang berisiko menyerang seluruh wilayah lainnya.
Laporan pada Februari 2024 mencatat anak-anak Gaza utara yang berusia di bawah 5 tahun mengalami kekurangan gizi akut sebanyak 12,4-16,5 persen. Kondisi ini akan semakin memburuk lantaran tidak ada penambahan makanan, air, dan persediaan penting lainnya secara signifikan. Hampir semua rumah tangga sudah melewatkan makan setiap hari dan orang dewasa mengurangi waktu makan karena mengutamakan anak-anak.
Situasi di Gaza memiliki efek jangka panjang pada kesehatan ribuan orang. Saat ini, anak-anak sekarat karena efek gabungan dari kekurangan gizi dan penyakit lain. Selain itu, tidak sedikit orang mengalami malnutrisi sehingga lebih rentan terkena penyakit, mengalami pemulihan lambat, atau meninggal ketika terinfeksi.
Sumber: reuters
Pilihan editor: Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini