TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Yordania pada Senin menuntut duta besar Israel di Amman diusir sebagai respons serangan Israel terhadap Palestina.
Hampir semua anggota parlemen yang naik podium selama sesi khusus pada Senin tentang kekerasan di Gaza dan Tepi Barat, mendesak pemerintah untuk mengusir utusan diplomatik Israel menyusul tindakan Israel di Yerusalem dan pengeboman terhadap Gaza.
Yordania adalah penjaga situs suci Islam dan Kristen di Kota Tua Yerusalem.
Sembilan puluh anggota parlemen dari 130 majelis rendah parlemen Yordania menandatangani sebuah memorandum yang meminta pengusiran duta besar Israel di Amman, sebagai tanda protes dan penolakan atas serangan Israel di Masjid Al Aqsa dan Gaza, menurut laporan Arab News, 18 Mei 2021.
Petisi tersebut menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil sikap berani dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan entitas Zionis, dengan mengusir utusan Israel dan memanggil kembali duta besar Yordania di Tel Aviv.
Tim penyelamat membawa Suzy Eshkuntana, 6 tahun, saat mereka menariknya dari puing-puing bangunan di lokasi serangan udara Israel, di Kota Gaza 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]
Ketua Parlemen Yordania, Abdul Monem Odat, mengumumkan langkah itu secara langsung di televisi setelah sesi parlemen, Times of Israel melaporkan.
Selama sesi enam jam, pengusiran duta besar Israel untuk Yordania adalah di antara rekomendasi yang diajukan parlemen, kata Odat.
"Kami telah mengirim memorandum kepada pemerintah untuk itu dan sekarang dengan perdana menteri," katanya.
Raja Yordania Abdullah II menggemakan retorika yang sama dengan mengatakan Tindakan provokatif Israel terhadap Palestina menyebabkan eskalasi saat ini dan menambah lebih banyak ketegangan di wilayah tersebut.
Yordania, yang terikat oleh perjanjian damai dengan Israel yang disepakati pada tahun 1994, telah menyaksikan protes di dalam negeri untuk solidaritas dengan Palestina.
Pekan lalu, pemerintah Yordania mengatakan telah memanggil charge d'affaires Israel di Amman untuk menolak serangan Israel terhadap jamaah Masjid Al Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Baca juga: Raja Abdullah Sebut Provokasi Israel Menyebabkan Kekerasan Meningkat