TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman pada Senin kembali menegaskan dukungannya kepada Israel dan membela serangan Israel ke Jalur Gaza meski ratusan warga sipil Palestina tewas, termasuk puluhan anak-anak.
Berbicara pada jumpa pers mingguan di Berlin, juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert mengulangi kembali pernyataan bahwa Israel memiliki hak untuk melindungi warganya dan bertindak untuk membela diri, dikutip dari Yeni Safak, 18 Mei 2021.
Pemerintah kanan-tengah Kanselir Angela Merkel telah berulang kali menolak untuk mengutuk pembunuhan warga Palestina di Gaza oleh Israel di tengah meningkatnya jumlah korban tewas warga sipil Palestina.
Pemerintah koalisi Merkel telah menjadi pendukung kuat Israel, dan kanselir berulang kali berargumen bahwa Jerman memiliki tanggung jawab khusus untuk keamanan Israel, karena genosida Nazi terhadap orang Yahudi dalam Perang Dunia II.
Seibert menahan diri untuk tidak mengutuk pengeboman Israel terhadap sebuah gedung yang menampung organisasi media, termasuk Al Jazeera dan Associated Press.
"Kami mendukung hak Israel untuk membela diri. Kami percaya bahwa Israel bertindak dengan rasa proporsional dan dalam kerangka proporsionalitas," kata juru bicara Merkel.
Ekspresi seorang anak laki-laki Palestina yang terluka akibat serangan udara Israel saat akan dibawa ke rumah sakit di Gaza, 11 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem
Pernyataan Seibert muncul setelah seruan oleh Reporters Without Borders (RSF) dan Amnesty International kepada Mahkamah Kejahatan Internasional untuk menyelidiki pemboman Israel atas menara media.
"Sengaja menargetkan outlet media merupakan kejahatan perang," kata Sekretaris Jenderal RSF Christophe Deloire.
"Dengan sengaja menghancurkan outlet media, Pasukan Pertahanan Israel tidak hanya menimbulkan kerusakan materi yang tidak dapat diterima pada operasi berita. Mereka juga, secara lebih luas, menghalangi liputan media tentang konflik yang secara langsung mempengaruhi penduduk sipil," kata Deloire.
Jerman telah dilanda protes anti-Israel selama seminggu terakhir ketika puluhan ribu turun ke jalan-jalan kota besar untuk mengekspresikan solidaritas mereka dengan Palestina di Gaza, di tengah serangan udara Israel yang sedang berlangsung, Anadolu melaporkan.
Setidaknya 200 warga Palestina telah tewas, termasuk 59 anak-anak dan 35 perempuan, dalam serangan Israel di Gaza sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Lebih dari 1.305 orang juga terluka dan puluhan bangunan hancur atau rusak dalam serangan Israel.
Baca juga: Anak 6 Tahun Selamat dari Serangan Israel