Rusia Ingatkan Sanksi ke Myanmar Bisa Mendorong Perang Sipil

Rabu, 7 April 2021 14:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Selasa, 6 April 2021, memperingatkan bahwa penjatuhan sanksi kepada Myanmar dari negara-negara Barat telah berpotensi membuat negara yang dulu bernama Burma itu, terperosok dalam perang sipil. Pemerintah Myanmar saat ini dikuasai oleh militer.

Pandangan Rusia bertolak belakang dengan Prancis yang menyebut Uni Eropa akan meningkatkan sejumlah pembatasan pada para Jenderal di Myanmar.

Rusia pada Selasa, 6 April 2021, menyatakan sanksi-sanksi terhadap otoritas sangat berbahaya dan sia-sia.

Advertising
Advertising

“Pada kenyataannya, ‘kontribusi’ seperti itu cuma mengadu domba kedua belah pihak dan pada akhirnya mendorong masyarakat Myanmar pada perang sipil skala besar,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari kantor berita Interfax.

Para pengunjuk rasa berlindung ketika petugas polisi anti huru hara menembakkan tabung gas air mata selama unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 27 Februari 2021. Polisi Myanmar menembaki pengunjuk rasa pada hari Minggu di hari paling berdarah dalam berminggu-minggu demonstrasi menentang kudeta militer. [REUTERS / Stringer]

Baca juga: Jumlah Korban Jiwa Selama Kudeta Myanmar Capai 520 Orang

Militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Kudeta tersebut telah memancing dilakukannya gelombang unjuk rasa pro-demokrasi dan pembangkangan sipil di seluruh Myanmar.

Kudeta militer dan demonstran yang berguguran, telah mendorong kecaman berbagai negara. Beberapa negara barat bahkan menambah sanksi kepada Myanmar.

Pada Selasa, 6 April 2021, di Ibu Kota Yangon, demonstran menyemprotkan cat pilox warga merah di jalan-jalan. Itu sebagai simbol pertumpahan darah, yang dilakukan oleh aparat keamanan Myanmar kepada demonstran.

“Darah ini belum mengering,” tulis salah satu pesan dari demonstran.

Lembaga advokasi Association for Political Prisoners (AAPP) melaporkan ada sekitar 570 orang termasuk, termasuk puluhan anak-anak, tewas ditembak oleh tentara Myanmar. Otoritas keamanan Myanmar telah menahan hampir 3.500 orang, diantara mereka yang ditahan adalah Suu Kyi dan beberapa politikus dari Partai Liga Nasional Demokrasi.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

3 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

3 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya