Pemilu Israel: Berlomba Singkirkan Benjamin Netanyahu dari Kursi Perdana Menteri

Senin, 22 Maret 2021 13:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjalan setelah dia menyampaikan pernyataan di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem, 22 Desember 2020. [Yonatan Sindel / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berharap kesuksesan vaksinasi Covid-19 Israel menjadi keuntungan politiknya untuk memenangkan pemilu Israel.

Israel mengadakan pemilu keempatnya dalam dua tahun pada Selasa, yang diharapkan akan menyelesaikan kebuntuan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tapi Netanyahu, politisi dominan di generasinya, adalah tokoh yang terpolarisasi di Israel. Dan untuk pertama kalinya para penantang dari seluruh spektrum politik berlomba-lomba untuk mengakhiri pemerintahan panjang "Raja Bibi".

Sekilas pemilu Israel tahun ini

Pemilu kali ini Sama dengan tiga yang terakhir, tetapi di tengah pandemi virus corona.

Netanyahu, 71 tahun, saat ini sedang menghadapi dakwaan korupsi, yang dia bantah. Dia dituduh melakukan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, di mana persidangannya telah dimulai dan diperkirakan akan dilanjutkan pada bulan April, dikutip dari Reuters, 22 Maret 2021.

Advertising
Advertising

Selain itu, ekonomi Israel telah terpukul parah oleh pandemi, dan kemarahan publik meningkat atas penanganan krisis oleh Netanyahu, hingga vaksinasi dimulai pada bulan Desember.

Tapi slogan baru Netanyahu adalah "Vaccination Nation" dan dia mengatakan dialah satu-satunya yang bisa mencapai program inokulasi cepat seperti itu.

Pemimpin terlama Israel itu juga memuji terobosan diplomatik Israel sejak Agustus dengan negara-negara Teluk, Maroko dan Sudan, yang semuanya ditengahi oleh Amerika Serikat.

Bagaimana menurut survei?

Tidak ada yang jelas siapa yang unggul dalam pemilu kali ini.

Partai Likud sayap kanan Netanyahu diperkirakan akan muncul sebagai partai terbesar, tetapi kalah dari mayoritas di 120 kursi Knesset (parlemen Israel) dan tidak dapat dengan mudah membentuk pemerintahan koalisi, yang berarti situasi ini mirip dengan tiga pemilu sebelumnya.

Sementara survei menunjukkan mayoritas kecil orang Israel ingin Netanyahu keluar dari jabatannya, oposisi yang terfragmentasi juga tidak memiliki jalur yang jelas menuju kekuasaan, dengan tidak ada kandidat yang setuju untuk memimpin kubu anti-Netanyahu.

Baca juga: UEA Marah ke Netanyahu karena Pakai Isu Normalisasi Hubungan Demi Pemilu Israel

Tiga stasiun TV utama Israel melakukan penghitungan cepat pada Selasa pukul 10 malam. Hasil aktual akan mulai tersedia sampai hingga Rabu, tetapi hasil akhir diharapkan sekitar hari Jumat. Dan hasil akhir seringkali berbeda dengan exit poll.

Siapa saja pesaing Netanyahu?

Dalam tiga pemilu terakhir, saingan Netanyahu berasal dari sayap kiri. Kali ini dia menghadapi tantangan baru dari pesaing sayap kanan juga.

YAIR LAPID, 57 tahun, mantan menteri keuangan dan pembawa acara TV, yang memimpin partai kiri-tengah Yesh Atid. Partainya yang saat ini menjadi oposisi diprediksi menempati urutan kedua setelah Likud.

GIDEON SAAR, 54 tahun, mantan menteri kabinet yang mundur dari Likud untuk mendirikan partai New Hope, bersumpah untuk mengakhiri pemerintahan Netanyahu. Seperti Likud, partainya menentang kedaulatan Palestina, meskipun kampanye Saar berpusat pada pemerintahan yang bersih dan membangun ekonomi.

NAFTALI BENNETT, 48 tahun, mantan ajudan Netanyahu, menteri kabinet, dan miliarder teknologi tinggi yang mengepalai partai Yamina yang sangat keras dan bersaing dengan Saar untuk menjadi pemimpin sayap kanan Israel berikutnya.

BENNY GANTZ, 61 tahun, mantan jenderal yang partai Biru dan Putih-nya terpecah setelah dia bergabung dengan Netanyahu dalam sebuah koalisi persatuan. Dia berpendapat perlunya pemerintah persatuan nasional, tetapi banyak pendukung sentrisnya sangat marah.
Popularitas Gantz merosot dan jajak pendapat menunjukkan partainya mungkin tidak memenangkan kursi apa pun di pemilu Israel setelah kesepakatan koalisi dengan Benjamin Netanyahu.

Berita terkait

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

8 jam lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

11 jam lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

12 jam lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

13 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

13 jam lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

15 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

16 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

16 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

16 jam lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

18 jam lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya