Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UEA Marah ke Netanyahu karena Pakai Isu Normalisasi Hubungan Demi Pemilu Israel

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika dia tiba di ruang sidang dalam persidangan korupsi di Pengadilan Distrik Yerusalem 8 Februari 2021. [Ruben Castro / Pool via REUTERS]
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika dia tiba di ruang sidang dalam persidangan korupsi di Pengadilan Distrik Yerusalem 8 Februari 2021. [Ruben Castro / Pool via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab dikabarkan marah terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena memanfaatkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai pendongkrak popularitas politik menjelang pemilu Israel.

UEA menjauhkan diri dari Netanyahu setelah enam bulan penandatanganan perjanjian normalisasi hubungan antara dua negara yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.

"UEA menandatangani kesepakatan untuk harapan dan peluang yang mereka berikan kepada rakyat kita, bukan pemimpin individu," kata seorang pejabat Emirat kepada CNN, dikutip 19 Maret 2021.

"Mempersonalisasi dan mempolitisasi kesepakatan dengan cara ini merendahkan pencapaian bersejarah. UEA tidak akan menempuh jalan itu," kata pejabat itu.

Netanyahu, yang sedang bersiap mengikuti pemilihan umum beberapa hari lagi, telah mengutip nama Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed dalam penampilan publik dan kampanye baru-baru ini. Dia mengklaim dirinya sebagai fasilitator proyek investasi multi-miliar dolar AS oleh UEA di Israel, dan menyinggung lawan-lawan politiknya tidak memiliki pengaruh yang sepadan seperti dirinya.

Netanyahu, yang berkuasa sejak 2009 yang menjadikannya perdana menteri Israel terlama yang menjabat, telah berusaha untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai negarawan terkemuka Israel untuk memenangkan pemilu 23 Maret.

Kunjungan ke UEA bisa membantu upaya itu.

"Dari perspektif UEA, tujuan dari Abrahamic Accords adalah untuk memberikan landasan strategis yang kuat untuk mendorong perdamaian dan kemakmuran dengan Negara Israel dan di kawasan yang lebih luas," kicau Twitter Anwar Gargash, penasihat Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed sekaligus menteri luar negeri UEA.

"UEA tidak akan menjadi bagian dalam pemilihan internal di Israel, sekarang atau selamanya," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, berpose sebelum penandatanganan perjanjian Abraham Accord dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

Pekan lalu Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan ke UEA, dengan alasan Yordania menolak wilayah udara untuk penerbangan Netanyahu.

Perjalanan ke UEA telah direncanakan selama beberapa bulan tetapi beberapa kali ditunda, paling baru pada bulan Februari, Times of Israel melaporkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Netanyahu awalnya dijadwalkan melakukan perjalanan pada November, lalu Desember, dan kemudian pada Januari dan Februari, tetapi pandemi, masalah penjadwalan, dan krisis politik internal menyebabkan penundaan berulang.

UEA dilaporkan enggan menyetujui untuk menjamu dia pekan lalu, karena kekhawatiran bahwa ini akan dianggap sebagai campur tangan pemilu, dan Netanyahu dikatakan telah mengerahkan kepala Mossad Yossi Cohen, yang menangani keberatan UEA.

Baca juga: Israel Akan Buka Ekonominya pada 5 April Setelah Vaksinasi Covid-19 Rampung

UEA tidak pernah mengkonfirmasi kunjungan yang dijadwalkan untuk minggu lalu, tetapi mengatakan pada hari yang sama bahwa mereka menyiapkan dana investasi US$ 10 miliar (Rp 144,5 triliun) yang ditujukan untuk sektor-sektor strategis di Israel.

Keputusan tersebut, kata kantor berita resmi UEA WAM, diambil setelah panggilan telepon "konstruktif" antara Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.

Pejabat Israel, menurut laporan Walla, mengatakan Netanyahu meminta putra mahkota untuk merilis pernyataan tentang kemungkinan investasi setelah pembatalan perjalanannya.

Netanyahu membantah dalam sebuah wawancara dengan Army Radio bahwa dia akan mengunjungi UEA sebelum pemilihan. "Saya tidak akan pergi ke Abu Dhabi sebelum pemilihan. Rumor itu, saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya," katanya.

Namun seorang anggota partai Likud-nya mengatakan kunjungan itu mungkin. "Pekan ini atau tidak sama sekali," kata Menteri Intelijen Eli Cohen.

Benjamin Netanyahu mengatakan pekan lalu bahwa dia telah berbicara dengan Sheikh Mohammed, pemimpin de facto UEA, dan keduanya setuju untuk bertemu segera.

CNN | TIMES OF ISRAEL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

2 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

3 jam lalu

Pemukiman Yahudi yang dibangun pemerintah Israel di wilayah ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

AS menjatuhkan sanksi terhadap sekutu Ben-Gvir dan dua entitas yang mengumpulkan dana untuk pria Israel yang dituduh melakukan kekerasan terhadap pemu


Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.


Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

1 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

Tony Blair menjelaskan, Uni Emirat Arab (UAE) berencana untuk investasi panel surya di IKN. Investasi ini akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

1 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

2 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata Israel akan membuat keputusan sendiri untuk membela diri dari serangan Iran.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.