UEA Marah ke Netanyahu karena Pakai Isu Normalisasi Hubungan Demi Pemilu Israel

Jumat, 19 Maret 2021 10:30 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika dia tiba di ruang sidang dalam persidangan korupsi di Pengadilan Distrik Yerusalem 8 Februari 2021. [Ruben Castro / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab dikabarkan marah terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena memanfaatkan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai pendongkrak popularitas politik menjelang pemilu Israel.

UEA menjauhkan diri dari Netanyahu setelah enam bulan penandatanganan perjanjian normalisasi hubungan antara dua negara yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.

"UEA menandatangani kesepakatan untuk harapan dan peluang yang mereka berikan kepada rakyat kita, bukan pemimpin individu," kata seorang pejabat Emirat kepada CNN, dikutip 19 Maret 2021.

"Mempersonalisasi dan mempolitisasi kesepakatan dengan cara ini merendahkan pencapaian bersejarah. UEA tidak akan menempuh jalan itu," kata pejabat itu.

Netanyahu, yang sedang bersiap mengikuti pemilihan umum beberapa hari lagi, telah mengutip nama Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed dalam penampilan publik dan kampanye baru-baru ini. Dia mengklaim dirinya sebagai fasilitator proyek investasi multi-miliar dolar AS oleh UEA di Israel, dan menyinggung lawan-lawan politiknya tidak memiliki pengaruh yang sepadan seperti dirinya.

Advertising
Advertising

Netanyahu, yang berkuasa sejak 2009 yang menjadikannya perdana menteri Israel terlama yang menjabat, telah berusaha untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai negarawan terkemuka Israel untuk memenangkan pemilu 23 Maret.

Kunjungan ke UEA bisa membantu upaya itu.

"Dari perspektif UEA, tujuan dari Abrahamic Accords adalah untuk memberikan landasan strategis yang kuat untuk mendorong perdamaian dan kemakmuran dengan Negara Israel dan di kawasan yang lebih luas," kicau Twitter Anwar Gargash, penasihat Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed sekaligus menteri luar negeri UEA.

"UEA tidak akan menjadi bagian dalam pemilihan internal di Israel, sekarang atau selamanya," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, berpose sebelum penandatanganan perjanjian Abraham Accord dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

Pekan lalu Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan ke UEA, dengan alasan Yordania menolak wilayah udara untuk penerbangan Netanyahu.

Perjalanan ke UEA telah direncanakan selama beberapa bulan tetapi beberapa kali ditunda, paling baru pada bulan Februari, Times of Israel melaporkan.

Netanyahu awalnya dijadwalkan melakukan perjalanan pada November, lalu Desember, dan kemudian pada Januari dan Februari, tetapi pandemi, masalah penjadwalan, dan krisis politik internal menyebabkan penundaan berulang.

UEA dilaporkan enggan menyetujui untuk menjamu dia pekan lalu, karena kekhawatiran bahwa ini akan dianggap sebagai campur tangan pemilu, dan Netanyahu dikatakan telah mengerahkan kepala Mossad Yossi Cohen, yang menangani keberatan UEA.

Baca juga: Israel Akan Buka Ekonominya pada 5 April Setelah Vaksinasi Covid-19 Rampung

UEA tidak pernah mengkonfirmasi kunjungan yang dijadwalkan untuk minggu lalu, tetapi mengatakan pada hari yang sama bahwa mereka menyiapkan dana investasi US$ 10 miliar (Rp 144,5 triliun) yang ditujukan untuk sektor-sektor strategis di Israel.

Keputusan tersebut, kata kantor berita resmi UEA WAM, diambil setelah panggilan telepon "konstruktif" antara Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.

Pejabat Israel, menurut laporan Walla, mengatakan Netanyahu meminta putra mahkota untuk merilis pernyataan tentang kemungkinan investasi setelah pembatalan perjalanannya.

Netanyahu membantah dalam sebuah wawancara dengan Army Radio bahwa dia akan mengunjungi UEA sebelum pemilihan. "Saya tidak akan pergi ke Abu Dhabi sebelum pemilihan. Rumor itu, saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya," katanya.

Namun seorang anggota partai Likud-nya mengatakan kunjungan itu mungkin. "Pekan ini atau tidak sama sekali," kata Menteri Intelijen Eli Cohen.

Benjamin Netanyahu mengatakan pekan lalu bahwa dia telah berbicara dengan Sheikh Mohammed, pemimpin de facto UEA, dan keduanya setuju untuk bertemu segera.

CNN | TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

1 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

1 hari lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

2 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

3 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

3 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya