Korea Selatan Minta Joe Biden Lanjutkan Negosiasi Nuklir Dengan Kim Jong Un

Senin, 18 Januari 2021 16:30 WIB

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bergandengan tangan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, setelah menonton pertandingan massal The Glorious Country di Stadion May Day, Pyongyang, Korea Utara, 19 September 2018. (Pyongyang Press Corps Pool via AP, File)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta Presiden Amerika Terpilih Joe Biden untuk tidak menghentikan negosiasi nuklir dengan Korea Utara. Menurutnya, Joe Biden perlu melanjutkan negosiasi peninggalan inkumben Donald Trump yang terhenti di tahun 2019

"Pelantikan Joe Biden bisa menjadi kesempatan untuk memulai dialog baru antara Amerika dan Korea Utara, begitu juga dialog dengan Korea Selatan," ujarr Moon Jae-in, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 18 Januari 2021.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Donald Trump dan Kim Jong Un sudah beberapa kali bertemu, membahas denuklirisasi Korea Utara. Pertemuan itu berlangsung pertama kali pada 2018 dan berlanjut hingga 2019. Pada pertemuan terakhir, kedua pihak tidak mencapai kata sepakat dan Donald Trump memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya ke kebijakan luar negeri lainnya. Kim Jong Un dikabarkan tidak setuju dengan negosiasi yang berjalan karena terlalu berat sebelah, baik dalam hal nuklir maupun sanksi.

Sejak pembahasan itu tidak lanjut, Korea Utara terus maju dengan program nuklirnya. Kim Jong Un beberapa kali menyatakan ingin menambah jumlah alutsista dengan kapasitas nuklir. Hal itu kembali ia tegaskan dalam kongres partai politik Korea Utara pada pekan lalu.

Moon mengakui bahwa kongres partai politik itu lah yang bikin ia was-was. Menurutnya, langkah terbaru Korea Utara harus segera direspon dengan negosiasi baru sebelum terlambat.

Untuk mempermudah negosiasi, Moon berjanji Korea Selatan akan tetap membantu sebagai mediator. Selain itu, dirinya juga akan membantu mempromosikan isu Korea Utara sebagai prioritas kebijakan luar negeri Joe Biden. Perihal langkah strategis yang akan dipakai, dirinya menyarankan untuk berangkat dari negosiasi terakhir Donald Trump dan Kim Jong Un di Singapura 2018.

"Dialog bisa lebih cepat apabila kita mulai dari deklarasi di Singapura dan fokus ke hal-hal yang perlu dinegosiasikan," ujar Moon.

Joe Biden atau Pemerintah Amerika, hingga berita ini ditulis, belum berkomentar. Desember lalu, Joe Biden dikabarkan akan membangun koalisi dulu dengan negara-negara lain sebelum memulai negosiasi dengan Korea Utara. Hal itu untuk memastikan Amerika memiliki daya tawar dalam negosiasi.

Baca juga: Trump Enggan Bertemu Kim Jong Un Sebelum Pilpres AS

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-southkorea-northkorea-usa/south-koreas-moon-urges-biden-admin-to-follow-up-on-kim-trump-summit-idUSKBN29N08Q?il=0

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

5 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

15 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

17 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

20 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

21 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

22 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya