Usai Kerusuhan US Capitol, Donald Trump Akui Joe Biden Pemenang Pilpres Amerika

Jumat, 8 Januari 2021 18:30 WIB

Presiden Donald Trump berbicara dalam unjuk rasa untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilu oleh Kongres AS, di Washington, 6 Januari 2021.[REUTERS / Jim Bourg]

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berbulan-bulan mengklaim dirinya telah dicurangi di Pilpres Amerika, Presiden Donald Trump akhirnya mengakui dirinya tidak akan memimpin dua periode. Hal itu ia sampaikan via rekeman video yang diunggah usai insiden kerusuhan US Capitol yang dipicu para pendukungnya.

Lucunya, Donald Trump tidak memberikan selamat kepada Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dalam video tersebut. Ia hanya menyampaikan bahwa dirinya tidak akan menjabat lagi dan proses transisi pemerintahan telah berlangsung.

"Administrasi baru akan dilantik pada 20 Januari 2021 nanti. Fokus saya saat ini adalah menjamin transisi berjalan dengan mulus dan sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya, dikutip dari CNN, Jumat, 8 Januari 2021.

Pengakuan tersebut bukan yang pertama dari Donald Trump. Pengakuan serupa pernah ia lakukan tahun lalu, tak lama setelah Badan Layanan Umum memberi lampu hijau kepada Joe Biden untuk melakukan transisi pemerintahan. Badan Layanan Umum, perlu diketahui, adalah lembaga yang memfasilitasi pemindahan wewenang dari satu administrasi ke administrasi berikutnya.

Sama seperti pernyataannya yang terbaru, Donald Trump juga tidak terang-terangan mengakui Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika pada pernyataan sebelumnya. Saat itu, ia hanya menyatakan akan meminta perangkat pemerintahannya untuk kooperatif dengan proses transisi. Setelah itu, ia tetap lanjut mengupayakan perubahan hasil Pilpres Amerika.

Sekarang, tinggal 13 hari lagi sisa masa pemerintahan Donald Trump. Ia sekarang menjadi sorotan akan berbagai hal mulai dari upaya paksa mengubah hasil Pilpres Amerika hingga terlibat dalam kerusuhan US Capitol. Para demonstran yang menyerbu gedung Kongres AS itu adalah para pendukungnya.

Atas kejadian itu, kubu Demokrat mengupayakan pemakzulan Donald Trump. Hal itu menjadi upaya kedua. Salah seorang pejabat Gedung Putih, yang enggan disebutkan namanya, menduga video pengakuan Donald Trump adalah upayanya untuk meredam tekanan ke dirinya.

"Saya rasa video itu hanya dibuat karena banyak pejabat seniornya memutuskan untuk mundur. Di sisi lain, ancaman pemakzulan begitu nyata," ujarnya. Per berita ini ditulis, 12 pejabat Donald Trump memutuskan mundur dan dua di antaranya adalah menteri.

"Pesan seperti itu seharusnya disampaikan di hari berakhirnya Pilpres Amerika, bukan sehabis ada orang yang meninggal," ujar pejabat itu menambahkan. Dalam insiden kerusuhan US Capitol, lima orang dinyatakan tewas.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/07/politics/trump-biden-us-capitol-electoral-college-insurrection/index.html

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

6 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya