TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat disebut telah memanfaatkan Three Seas Initiative yang digagas 12 negara Eropa Tengah dan Timur, berada di antara Laut Baltik, Adriatik, dan Laut Hitam untuk menghadang pengaruh Cina di Eropa.

Duetsche Welle, 18 Oktober 2020 melaporkan, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo telah memberikan bantuan US$ 1 miliar untuk inisiatif ini yang memang kesulitan dana.

Dalam KTT Kelima Three Seas Iniatitive di Tallinn, ibukota Estonia pekan depan, langkah-langkah pendanaan terhadap inisiatif ini akan dibahas.

Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski baru-baru ini mengatakan KTT di Estonia merupakan KTT luar biasa. "Setelah bertahun-tahun menjadi proyek politik yang luar biasa, inisiatif kini akan menjadi proyek ekonomi," kata Jablonski.

Saat Pompeo melakukan kunjungan ke Eropa pada Agustus lalu, Amerika memanfaatkan inisiatif ini untuk mencegah pengaruh Cina dalam teknologi 5G dengan menawarkan rencana yang disebut 5G Clean Network Security.

Meski negara-negara Eropa bagian barat masih mempertimbangkan pemberian akses pasar kepada Huawei yang memiliki teknologi 5G, negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur justru menjaga jarak mereka dengan Cina.

Estonia misalnya yang bergabung dengan program Amerika bertajuk Clean Network Security pada September lalu, berencana untuk mempresentasikan proyek Konektivitas Cerdas untuk mendukung digitalisasi poros utara-selatan Uni Eropa pada KTT mendatang.

Blok Three Seas Initiative digagas Polandia dan Kroasia pada tahun 2015. Ini forum ambisius 12 negara Eropa di poros utara -selatan dari laut Baltik ke Laut Adriatik dan Laut Hitam di Eropa Tengah dan Eropa Timur.

Sebanyak 12 negara yang tergabung dalam blok ini adalah Bulgaria, Estonia, Kroasia, Latvia, Lithuania, Austria, Polandia, Romania, Slovakia, Slovenia, Republik Czech, dan Hungaria. Tujuan blok ini untuk mendorong dialog dan mengembangkan kawasan yang relatif lemah infrastrukturnya.