Jaksa Sebut Penyerang di Depan Charlie Hebdo Ingin Membakar Kantor

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 30 September 2020 06:01 WIB

Pengacara para korban berdiri di depan ruang sidang untuk pembukaan persidangan serangan teroris Charlie Hebdo, di gedung pengadilan Paris, Prancis, 2 September, 2020. Pelaku penyerangan diduga terafiliasi dengan Al-Qaeda. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Pria asal Pakistan, yang melakukan penusukan terhadap dua orang dengan pisau pada pekan lalu di depan bekas kantor Charlie Hebdo, mengaku tidak tahu jika kantor majalah itu telah pindah.

“Dia mengaku ingin membakar kantor majalah itu,” kata Jean-Francois Ricard, jaksa penuntut di Paris, Prancis, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 29 September 2020.

Pria ini membawa tiga botol cairan mudah terbakar yaitu paint thinner White Spirit. Selain itu, jaksa mengatakan pria ini membawa kartu identitas palsu.

Foto di paspor yang dibawanya di ponsel menunjukkan dia berusia 25 tahun bukan 18 tahun seperti diketahui sebelumnya.

Sebelumnya, polisi mengatakan Tersangka penusukan di dekat bekas kantor Charlie Hebdo mengaku mengincar karyawan majalah satir Prancis tersebut. Menurut seorang sumber di Kepolisian Prancis, tersangka mengira para karyawan Charlie Hebdo masih bekerja di kantor lama, tidak mengetahui bahwa redaksi sudah pindah sejak tragedi pembantaian di tahun 2015.

Advertising
Advertising

"Serangan itu bertepatan dengan dimulainya persidangan 14 terdakwa yang terlibat pembantaian di kantor Charlie Hebdo," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 26 September 2020.

Pelaku melakukan aksinya menggunakan golok dan pisau daging yang dibawanya. Adapun kedua korbannya, yang mengalami luka-luka serius, adalah karyawan rumah produksi yang sekarang menempati bekas kantor Charlie Hebdo.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-france-security-prosecutor/paris-knife-attacker-wanted-to-set-charlie-hebdo-offices-on-fire-says-prosecutor-idUSKBN26K292?il=0

https://www.reuters.com/article/us-france-security-paris/suspected-accomplice-of-paris-knife-attacker-released-source-idUSKBN26H0D9?il=0

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

19 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

11 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

11 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

11 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

12 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Geger Penusukan di Sydney dan Perkembangan Konflik Iran-Israel

17 hari lalu

Top 3 Dunia; Geger Penusukan di Sydney dan Perkembangan Konflik Iran-Israel

Top 3 dunia, warga Sydney dikejutkan dengan kejadian penusukan hingga menewaskan seorang uskup dan beberapa jemaat gereja

Baca Selengkapnya

Teror Penusukan di Sydney, Begini Aturan Kepemilikan Senjata di Australia

17 hari lalu

Teror Penusukan di Sydney, Begini Aturan Kepemilikan Senjata di Australia

Kasus penusukan massal yang terjadi di pusat perbelanjaan Bondi, Sydney termasuk langka. Pasalnya negara Australia dikenal memiliki peraturan ketat.

Baca Selengkapnya