Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis Elon Musk berdebat dengan pemerintah Australia tentang unggahan di platform media sosial X yang menyangkut insiden penikaman seorang uskup di Sydney, Australia yang terjadi pekan lalu. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Senin, 22 April 2024 mengkritik keputusan X untuk menentang upaya Australia dalam menghapus konten-konten tersebut.

Insiden penusukan yang dimaksud dilakukan oleh seorang remaja berusia 16 tahun yang menyerang uskup gereja Asiria, Mar Mari Emmanuel, pada Senin lalu. Polisi telah mendakwanya dengan tuduhan terorisme, dan video yang tersebar di media sosial menunjukkan penyerang meneriaki uskup karena menghina Islam.

Albanese mengkritik penayangan gambar-gambar kekerasan dan mengatakan beberapa konten media sosial memperburuk penderitaan banyak orang.

“Saya merasa luar biasa bahwa X memilih untuk tidak mematuhi dan mencoba untuk memperdebatkan kasus mereka,” kata Albanese pada konferensi pers. 

Ia menilai tanggapan X terhadap perintah panel pemerintah Australia untuk menghapus konten-konten tersebut berbeda dengan tanggapan penyedia media sosial lainnya.

“Ini bukan tentang kebebasan berekspresi,” kata Albanese. “Ini mengenai implikasi berbahaya yang dapat terjadi ketika hal-hal yang tidak benar... ditiru dan dijadikan senjata untuk menyebabkan perpecahan.”

Panel Australia, yang dikenal sebagai Komisaris eSafety, bertugas menghapus konten daring yang berbahaya. Mereka telah memerintahkan X untuk menghapus beberapa unggahan tertentu yang “mengomentari secara publik” mengenai serangan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun X menjawab bahwa unggahan tersebut tidak melanggar aturan mengenai ujaran kekerasan, dan menambahkan bahwa regulator tidak memiliki wewenang untuk mendikte konten yang dapat dilihat pengguna X secara global. Pihak X berjanji akan menentang upaya panel Australia tersebut di pengadilan karena dianggap “melanggar hukum dan berbahaya”.

“Komisaris sensor Australia menuntut pelarangan konten *global*!” tulis Musk, yang membeli Twitter seharga US$44 miliar pada 2022 dan mengganti namanya menjadi X tahun lalu.

Beberapa anggota parlemen Australia mengkritik media sosial karena tidak berbuat banyak untuk menghapus informasi yang salah mengenai penikaman di Sydney tersebut.

Tahun lalu regulator mengatakan X telah menjadi platform teratas di Australia untuk kebencian online sejak Musk mencabut larangan terhadap 62 ribu akun yang dilaporkan.

REUTERS

Pilihan Editor: Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

6 jam lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.


75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

8 jam lalu

Acara
75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB


Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

11 jam lalu

Gamelan Bali dari Persatuan Pelajar Indonesia Australia University of New South Wales meramaikan Pasar Malam Indonesia, Rabu (20/4). Foto: KJRI Sydney.
Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

1 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.


Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Tesla. REUTERS/Dado Ruvic
Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.


5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

2 hari lalu

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya. Foto: Canva
5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.


Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

2 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.


Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Logo sepatu Bata. dok.Bata
Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.


Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

3 hari lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?