Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

image-gnews
Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Prancis membubarkan puluhan mahasiswa pro-Palestina yang berunjuk rasa di Ibu Kota Paris, kata pejabat setempat pada Kamis, 25 April 2024. Aksi protes itu terjadi ketika Israel melakukan pembantaian besar-besaran di Gaza. Selain Prancis, gelombang unjuk rasa serupa juga dilakukan mahasiswa di Amerika Serikat.

Polisi turun tangan ketika sekitar 60 mahasiswa berkumpul di kampus universitas elit Sciences Po di pusat kota Paris pada Rabu malam.

“Setelah berdiskusi dengan manajemen, sebagian besar dari mereka setuju untuk meninggalkan lokasi,” kata pejabat universitas dalam sebuah pernyataan kepada AFP. Ia mengatakan bahwa protes menambah “ketegangan” di universitas tersebut. Namun “sekelompok kecil mahasiswa” menolak untuk pergi setelah berdiskusi dengan manajemen, dan akhirnya “diputuskan bahwa polisi akan mengevakuasi lokasi tersebut,” tambah pernyataan itu.

Sciences Po mengatakan pihaknya menyesalkan bahwa “berbagai upaya” untuk membuat para siswa meninggalkan tempat itu dengan damai tidak membuahkan hasil. Menurut kepolisian daerah, mahasiswa yang berunjuk rasa mendirikan sekitar 10 tenda di kampus. Ketika anggota penegak hukum tiba, “50 siswa pergi sendiri, 70 dievakuasi dengan tenang mulai pukul 00:20 pagi” dan polisi “pergi pada pukul 01:30 pagi, tanpa ada insiden yang perlu dilaporkan,” kata polisi.

Serupa dengan demonstrasi mahasiswa di Amerika Serikat, sejumlah saksi mata menceritakan para pengunjuk rasa menuntut agar Sciences Po “memutus hubungan dengan universitas dan perusahaan yang terlibat dalam genosida di Gaza” dan “mengakhiri penindasan terhadap suara-suara pro-Palestina di kampus”.

Protes tersebut diselenggarakan oleh Komite Palestina Sciences Po. Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 25 April 2024, kelompok tersebut mengatakan para aktivisnya telah “dibawa keluar dari sekolah oleh lebih dari lima puluh anggota pasukan keamanan”, dan menambahkan bahwa sekitar 100 petugas polisi “menunggu mereka di luar”.

Komite Palestina mengatakan Manajemen Sciences Po “dengan keras kepala menolak untuk terlibat dalam dialog yang tulus”. Para penyelenggara menyerukan Sciences Po agar mengecam tindakan Israel dan mengadakan acara peringatan untuk mengenang “orang-orang tak berdosa yang dibunuh oleh Israel”, di antara tuntutan lainnya.

Secara terpisah, Himpunan Mahasiswa Sciences Po Paris menyayangkan keputusan pejabat universitas untuk memanggil polisi guna membubarkan massa. Mereka menyebut keputusan itu “mengejutkan sekaligus sangat mengkhawatirkan” dan mencerminkan “perubahan otoriter yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Protes ini terjadi di tengah maraknya unjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus AS dalam beberapa pekan terakhir. Ratusan mahasiswa dari berbagai negara bagian memprotes universitas mereka masing-masing, beberapa di antaranya Universitas Columbia, Universitas New York, Universitas Texas, Universitas Yale hingga Universitas Maryland.

Para pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata dan meminta universitas mereka masing-masing untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Israel. Puluhan mahasiswa telah diumbar identitasnya, diskors oleh universitas hingga ditangkap oleh polisi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak dihentikannya serangkaian protes tersebut. Ia mengatakan “masih banyak yang harus dilakukan” untuk menghentikan protes-protes yang menjalar di berbagai kampus dalam beberapa pekan terakhir. “Apa yang terjadi di kampus-kampus Amerika sungguh mengerikan,” katanya. “Ini tidak masuk akal. Harus dihentikan. Harus dikutuk dan dikutuk dengan tegas.”

 

FRANCE24 | AL ARABIYA | REUTERS

Pilihan editor: Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

14 jam lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

14 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.


12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

14 jam lalu

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr
12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

15 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) di Defense Services Asia and National Security Asia 2024. (Foto: Facebook/Anwar Ibrahim)
Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang


Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

15 jam lalu

Presiden Kolombia, Gustavo Petro. REUTERS/Vannessa Jimenez
Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.


Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23. Foto : PSSI
Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.


Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

15 jam lalu

Pengungsi Palestina melarikan diri dari Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil dari bagian timur kota Gaza selatan, menjelang ancaman serangan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Gaza Strip 6 Mei 2024. Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan dengan sasaran kelompok Islam Hamas di bagian timur kota Rafah. REUTERS/Ramadhan Abed
Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina


Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

16 jam lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir


Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

16 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.