Tersangka Penusukan di Prancis Dikabarkan Akui Incar Karyawan Charlie Hebdo

Sabtu, 26 September 2020 19:39 WIB

Orang-orang berjalan melewati karya seni seniman jalanan Prancis Christian Guemy, sebagai penghormatan kepada korban serangan terorisme Charlie Hebdo, di Paris Prancis, 28 Agustus 2020. Sebanyak 12 orang meninggal dalam penyerangan penembakan massal tersebut. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka penusukan di dekat bekas kantor Charlie Hebdo mengaku mengincar karyawan majalah satir Prancis tersebut. Menurut seorang sumber di Kepolisian Prancis, tersangka mengira para karyawan Charlie Hebdo masih bekerja di kantor lama, tidak mengetahui bahwa redaksi sudah pindah sejak tragedi pembantaian di tahun 2015.

"Serangan itu bertepatan dengan dimulainya persidangan 14 terdakwa yang terlibat pembantaian di kantor Charlie Hebdo," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 26 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, pada Jumat kemarin, seorang pria didapati menyerang dua warga Prancis di dekat bekas kantor Charlie Hebdo. Sang pelaku melakukan aksinya menggunakan golok dan pisau daging yang ia bawa. Adapun kedua korbannya, yang mengalami luka-luka serius, adalah karyawan rumah produksi yang sekarang menempati bekas kantor Charlie Hebdo.

Tersangka ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian. Dikutip dari laporan Reuters, ia ditangkap di dekat gedung Opera Bastille, kurang lebih 500 meter dari bekas kantor Charlie Hebdo.

"Tersangka berasal dari Pakistan dan tiba di Prancis tiga tahun lalu tanpa pendampingan siapapun," ujar Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.

Tak lama setelah tersangka ditangkap, Kepolisian Prancis menangkap orang lain yang diduga bersekongkol dengannya. Belakangan, karena tidak ditemukan bukti keterlibatan, terduga tersebut dilepas.

Kepolisian Prancis kemudian lanjut menahan orang-orang yang dekat dengan tersangka. Salah satunya dikabarkan sebagai bekas teman sekamarnya. Total, ada tujuh orang yang tengah ditahan Kepolisian Prancis untuk diinvestigasi lebih lanjut.

Motif dari serangan tersebut masih didalami, walau diduga berkaitan dengan tragedi Charlie Hebdo. Sebagaimana diketahui, Charlie Hebdo menjadi sasaran aksi terorisme di tahun 2015 usai menerbitkan kartun parodi Nabi Muhammad. Kartun itu kemudian diterbitkan lagi beberapa hari lalu untuk memperingati jalannya persidangan terhadap terdakwa tragedi Charlie Hebdo.

Al Qaeda mengklaim sebagai dalang di balik serangan teror 2015. Ketika Charlie Hebdo menerbitkan lagi kartun Nabi Muhammad, mereka mengancam akan menyerang lagi. Saat ini, redaksi Charlie Hebdo beroperasi secara underground.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link:
https://www.reuters.com/article/us-france-security-paris/suspected-accomplice-of-paris-knife-attacker-released-source-idUSKBN26H0D9?il=0

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

10 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

10 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

10 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Geger Penusukan di Sydney dan Perkembangan Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Top 3 Dunia; Geger Penusukan di Sydney dan Perkembangan Konflik Iran-Israel

Top 3 dunia, warga Sydney dikejutkan dengan kejadian penusukan hingga menewaskan seorang uskup dan beberapa jemaat gereja

Baca Selengkapnya

Teror Penusukan di Sydney, Begini Aturan Kepemilikan Senjata di Australia

16 hari lalu

Teror Penusukan di Sydney, Begini Aturan Kepemilikan Senjata di Australia

Kasus penusukan massal yang terjadi di pusat perbelanjaan Bondi, Sydney termasuk langka. Pasalnya negara Australia dikenal memiliki peraturan ketat.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya