Selain Alexei Navalny, Ini 6 Sosok Terkemuka Rusia yang Diracun dan Dibunuh
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Minggu, 23 Agustus 2020 18:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh oposisi Rusia yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny diduga diracun di Siberia. Jika dugaan ini ternyata benar, maka kasus Navalny menambah panjang daftar sosok terkenal Rusia yang diracun.
Menurut laporan The Moscow Times, sedikitnya 6 sosok terkenal Rusia dengan latar belakang aktivis, jurnalis, hingga agen mata-mata yang diracun.
Berikut 6 sosok terkemuka Rusia yang mengalami sakit parah akibat diracun bahkan kemudian dibunuh dalam dua dekade terakhir.
1. Sergei Skripal dan anak perempuannya, Yulia diracun di Inggris pada tahun 2018.
Keduanya ditemukan tidak sadarkan diri di bangku taman kota di Salisbury, Inggris.
Pemerintah Inggris menuduh intelijen militer Rusia meracun Skripal dan anak perempuannya dengan racun saraf Novichok. Namun Rusia membantah telah meracun agen intelijen Rusia dan kemudian beralih menjadi agen mata-mata Inggris.
Skripal dan anaknya telah dinyatakan sembuh dan telah diterbangkan ke Selandia Barua dengan identitas diri yang baru.
2. Pyotr Verzilov diracun tahun 2018.
Aktivis Pussy Riot dan penerbit Mediazona ini dilarukan ke rumah sakit di Moscow setelah dia mendadak kehilangan penglihatan, pendengaran dan kaku.
Dia kemudian diterbangkan ke Jerman dan tim dokter yang merawatnya mengatakan, dia mengalami gejala yang berindikasi kuat terkena racun.
"Penyelidik Rusia bahkan tidak berupaya menyelidiki usaha pembunuhan saya yang sudah dua tahun berlalu," kata Verzilov, Kamis, 20 Agustus 2020 menanggapi dugaan Navalny diracun.
3. Vladimir Kara-Murza Jr, diracun tahun 2015 dan 2017.
Aktivis dan jurnalis oposisi ini hampir saja tewas akibat gagal ginjal dalam insiden pertama tahun 2015. Dia
Kara-Murza Jr dilarikan ke rumah sakit dengan gejala sama seperti sebelumnya, diracun dan menderita koma pada 2017.
Rusia membantah meracun Kara-Murza Jr.
4. Alexander Litvinenko diracun tahun 2016.
Mantan mata-mata Rusia dan pengkritik Presiden Vladimir Putin ini memutuskan menjadi eksil selama enam tahun di Inggris.
Litvinenko kemudian diracun dengan memasukkan isotop radioaktif polonium-210 ke dalam tehnya.
Penyelidikan Inggris menyimpulkan 10 tahun kemudian bahwa Putin kemungkinan menyetujui pembunuhan Litvinenko. Kremlin membantah kesimpulan itu.
5. Anna Politkovskaya diracun tahun 2014.
Jurnalis investigasi dan pengkritik Rperang brutal Rusia menghadapi separatis di Chechnya jatuh sakit dan pingsan setelah meminum teh dalam penerbangan untuk meliput operasi pengepungan di Beslan.
Dua tahun kemudian, Politovskaya tewas ditembak di ekskalator apartemennya di Moscow. Otoritas membantah terlibat membunuh jurnalis perempuan ini. Lima pri divonis bersalah sebagai pembunuhnya di tahun 2014, meski tak satupun mendapat perintah untuk melakukan pembunuhan.
6. Yury Shchekochikhin diracun tahun 2003.
Jurnalis investigasi ini merasakan gejala alergi yang parah dan meninggal secara misterius beberapa hari sebelum berencana bertemu dengan penyelidik FBI di Amerika. Rekan kerjanya menduga dia telah diracun.
Penyelidik Rusia mengatakan dia meninggal karena reaksi alergi yang tidak jelas sebelum membuka kembali kasus kematian Shchekochikhin.