Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inggris Dakwa Dua Agen Rusia Pelaku Peracunan Skripal

image-gnews
Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]
Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaInggris mendakwa dua orang Rusia secara in absentia atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap seorang mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal, dan putrinya Yulia.

Otoritas Inggris menyatakan keduanya adalah perwira intelijen militer dan dipastikan bertindak atas perintah otoritas Rusia.

Baca: Inggris: Identitas Penyerang Eks Intelijen Rusia Diketahui

Dilaporkan Polisi Inggris merilis gambar dari dua tersangka yang diklaim terbang ke Inggris untuk akhir pekan pada Maret tahun lalu untuk membunuh mantan mata-mata Sergei Skripal dengan Novichok, sebuah racun saraf produksi militer.

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang secara resmi dituduh berusaha membunuh mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat dalam gambar yang diberikan oleh Polisi Metropolitan di London, Inggris 5 September 2018. REUTERS

Putri Skripal, Yulia dan seorang perwira polisi yang ada di tempat kejadian juga sakit dalam kasus ini, yang telah menyebabkan pengusiran diplomatik Timur-Barat terbesar sejak Perang Dingin. Seorang perempuan kemudian meninggal karena keracunan Novichok setelah kekasihnya menemukan botol parfum palsu yang diyakini polisi telah digunakan untuk menyelundupkan agen saraf Novichok ke Inggris.

Pihak berwenang Inggris mengidentifikasi para tersangka sebagai warga negara Rusia yang melakukan perjalanan dengan paspor asli di bawah nama samaran Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Perdana Menteri Theresa May mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah telah menyimpulkan bahwa mereka adalah perwira dalam dinas intelijen militer Rusia, yang dikenal sebagai GRU.

Baca: Inggris Publikasi Terduga Pelaku yang Meracun Skripal

"GRU adalah organisasi yang sangat disiplin dengan rantai komando yang mapan, jadi ini bukan operasi jahat. Itu hampir pasti juga disetujui di luar GRU di tingkat senior negara Rusia," kata May.

Berbicara kepada Parlemen pada Rabu 5 September, Theresa May mengulangi tuduhan sebelumnya bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam kasus keracunan Skripal.

"Kami benar mengatakan Maret bahwa negara Rusia bertanggung jawab," kata May, seperti dikutip Russia Today.

Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]

Skripal adalah mantan perwira GRU yang mengkhianati puluhan agen untuk badan mata-mata Inggris MI6, ditemukan tidak sadarkan diri dengan Yulia di bangku umum di kota Salisbury, Inggris selatan, pada tanggal 4 Maret 2017.

Polisi merilis gambar kamera keamanan dari dua tersangka dan menguraikan misi tiga hari yang membawa mereka dari Moskow ke London ke Salisbury, di mana mereka menyemprot racun di pintu Skripal sebelum terbang kembali ke Moskow beberapa jam kemudian.

Diplomat Rusia di London dipanggil ke Kantor Kementerian Luar Negeri untuk menegaskan Inggris menginginkan mereka yang bertanggung jawab dibawa ke pengadilan. Namun Rusia, yang telah berulang kali membantah keterlibatan dalam serangan itu, mengatakan nama-nama itu tidak membuktikan apapun.

Baca: Inggris Minta Rusia Ekstradisi Pelaku Pembawa Racun Skripal

"Kami telah mendengar atau melihat dua nama, nama-nama ini tidak ada artinya bagi saya secara pribadi," kata staf di Kremlin, Yuri Ushakov, kepada wartawan di Moskow. "Saya tidak mengerti mengapa ini dilakukan dan sinyal seperti apa yang dikirim oleh pihak Inggris."

Inggris dan sejumlah negara lain telah mengusir diplomat Rusia atas insiden peracunan Skripal, dan Rusia membalas dengan tindakan serupa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

1 jam lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

11 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

13 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

1 hari lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

1 hari lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

2 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

3 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

3 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.