TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengambil posisi di dekat gereja tempat politisi oposisi Rusia Alexei Navalny akan dimakamkan di Moskow pada Jumat malam 1 Maret 2024, ketika para pendukungnya memperkirakan lebih dari 1.000 orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepadanya.
Navalny, pengkritik paling keras terhadap Presiden Vladimir Putin di Rusia, meninggal pada usia 47 tahun di koloni hukuman Arktik pada 16 Februari. Hal ini memicu tuduhan dari para pendukungnya bahwa dia telah dibunuh. Kremlin membantah keterlibatan negara dalam kematiannya.
Upacara pemakaman dilakukan dua pekan setelah Navalny meninggal di penjara Arktik. Para pendukungnya menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin membunuh kritikus utamanya itu.
Kremlin, yang membantah terlibat dalam kematian Navalny, pada Jumat memperingatkan terhadap protes “tidak sah” di sekitar pemakaman.
“Setiap pertemuan yang tidak sah akan melanggar hukum dan mereka yang berpartisipasi di dalamnya akan bertanggung jawab,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menurut TASS.
Ketegangan meningkat menjelang pemakamannya karena aparat menandai gerakannya sebagai ekstremis. Pihak berwenang menganggap para pendukung Navalny sebagai pembuat onar yang didukung Amerika Serikat untuk mengobarkan revolusi.
Pengamanan ketat dilakukan di gereja tersebut, sebuah bangunan berkubah putih yang megah di pinggiran tenggara Moskow, pada Jumat pagi dan dikelilingi oleh penghalang besi dengan puluhan kendaraan polisi diparkir di dekatnya.
Di bawah langit kelabu, ratusan pelayat masih mengantre di dekat Gereja Bunda Allah Quench My Sorrows di Maryino, di mana kebaktian dijadwalkan akan dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat.
“Orang-orang seperti dia tidak boleh mati: jujur dan berprinsip, rela mengorbankan diri mereka sendiri,” kata Anna Stepanova, yang datang memberi penghormatan.
Duta Besar Perancis dan Jerman juga hadir dalam kerumunan tersebut.
Pagar telah dipasang di sekeliling gereja, namun jalan masuk tetap terbuka meskipun ada banyak penegak hukum dan truk polisi anti huru hara.
“Apa yang mereka takutkan? Mengapa begitu banyak mobil?” kata Stepanova. “Mereka sendiri sangat takut,” katanya. “Masyarakat yang datang ke sini, mereka tidak takut. Alexei juga tidak.”
Tim pemimpin oposisi mengatakan peti mati itu sedang dalam perjalanan ke gereja, di mana peti mati itu akan dipajang dalam peti mati terbuka sesuai dengan praktik Kristen Ortodoks.
Ia kemudian dijadwalkan untuk dimakamkan di pemakaman Borisovskoe, sekitar 2,5 kilometer jauhnya di seberang Sungai Moskva dua jam kemudian. Pemakaman itu ditutup dengan penghalang tabrakan pada Jumat pagi.