Donald Trump Akan Hubungi Putin Terkait Kisruh Belarus

Rabu, 19 Agustus 2020 07:00 WIB

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan tentang protes yang sedang berlangsung atas ketidaksetaraan rasial setelah kematian George Floyd oleh polisi kulit putih di Minneapolis, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 1 Juni 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump akan menghubungi Presiden Vladimir Putin untuk membicarakan situasi di Belarus. Hal tersebut menyusul makin kuatnya gerakan masyarakat untuk melengserkan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.

Donald Trump sendiri mengaku khawatir akan situasi di Belarus. Menurutnya, apa yang terjadi paska Pilpres Belarus menunjukkan minimnya demokrasi di sana. Hal itu mengacu pada kerasnya respon terhadap unjuk rasa masyarakat yang menuding Alexander Lukashenko memanipulasi pilpres.

"Saya senang melihat demokrasi dan sejauh yang saya lihat hal itu tidak banyak di Belarus," ujar Donald Trump, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 18 Agustus 2020.

Donald Trump menambahkan bahwa sejauh yang ia lihat, unjuk rasa di Belarus berlangsung damai. Oleh karenanya, ia menyayangkan apabila kegiatan itu berujung rusuh karena upaya penertiban secara paksa.

Diberitakan sebelumnya, kurang lebih ada 200 ribu warga Belarus yang turun ke jalan untuk memprotes kemenangan Alexander Lukashenko. Mereka meminta Alexander Lukashenko untuk mengundurkan diri dari posisinya yang total sudah ia menangkan enam kali. Namun, Lukashenko bergeming dan malah menugaskan aparat untuk menangkap ribuan dari peserta unjuk rasa.

Ditanyai kapan dirinya akan mulai mengontak Rusia, Donald Trump belum bisa memberikan estimasi. "Akan saya lakukan di waktu yang tepat," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Vladimir Putin tidak menyampaikan soal akan adanya diskusi dengan Amerika. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, untuk membuka dialog lebih lanjut soal situasi di Belarus. Selain itu, Putin juga menyampaikan dirinya sudah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Kepada Merkel, Vladimir Putin menyarankannya untuk tidak melakukan intervensi apapun di Belarus. Sebab, menurut Putin, hal itu berpotensi memicu eskalasi politik yang lebih parah.

Di Eropa, negara-negara besar menyorot situasi di Belarus. Kebanyakan dari mereka mengecam situasi di sana dan menduga pilpres di sana memang dicurangi. Adapun Uni Eropa berencana membahas sanksi individu untuk pejabat Belarus pada Rabu ini.

ISTMAN MP | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

20 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya