TEMPO.CO, Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan kepada Kanselir Jerman, Angela Merkel, bahwa setiap upaya untuk mengintervensi urusan domestik Belarus sebagai hal yang tidak bisa diterima.
Kremlin mengatakan setiap upaya intervensi bakal memicu terjadinya eskalasi krisis politik di Belarus.
“Putin menyampaikan ini kepada Merkel lewat sambungan telepon," begitu pernyataan Kremlin seperti dilansir Reuters pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Belarus sedang mengalami krisis politik pasca pemilu Presiden pekan lalu, yang dimenangkan Lukashenko.
Aksi turun ke jalan, yang diikuti puluhan ribu orang, telah berlangsung selama 10 hari menuntut agar Lukashenko mundur dari jabatannya.
Kalangan pengamat mengatakan pemilu itu penuh dengan kecurangan sehingga dimenangi Lukashenko, yang telah berkuasa selama 26 tahun.
Tokoh oposisi Svetlana Tikhanovskaya melarikan diri ke luar negeri pada pekan lalu karena merasa terancam.
Dia adalah kandidat Presiden pada pilpres itu dan mengeklaim kemenangan dari Lukashenko.
Dia meminta, seperti dilansir Channel News Asia, masyarakat untuk terus menekan Lukashenko agar mundur dari jabatannya.
Sebaliknya, Lukashenko mengatakan mendapat dukungan Putin lewat sambungan telepon. Dia mengeklaim, Rusia akan mengirim pasukan jika ada gangguan keamanan dari NATO di Eropa.