TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengaku terus memantau perkembangan situasi di Belarus pasca pilpres pekan lalu. Menurutnya, situasi di Belarus sungguh buruk. Adapun Donald Trump memastikan dirinya terus memantau perkembangan di sana.
"Buruk, situasinya sungguh buruk. Kami akan terus memantau perkembangan situasi di sana dari dekat," ujar Donald Trump, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 17 Agustus 2020.
Diberitakan sebelumnya, situasi di Belarus memanas usai Presiden Alexander Lukashenko memenangi pilpres untuk keenam kalinya. Gara-garanya, warga menduga ia mencurangi hasil pilpres untuk bisa tetap bertahan di kursi kepemimpinan. Lukashenko sendiri adalah diktator terakhir Eropa.
Sekarang, di Belarus, unjuk rasa dan kerusuhan sudah berlangsung selama kurang lebih sepekan. Sekitar 200 ribu warga turun ke jalan untuk memprotes Alexander Lukashenko dan meminta pemilu ulang.
Pada awalnya, Lukashenko bergeming. Perkembangan terbaru, ia membuka opsi power sharing dan referendum konstitusi. Syarat yang ia ajukan, kedua hal itu hanya akan ia bahas apabila dirinya tidak didesak oleh unjuk rasa di jalanan.
Pernyataan tersebut datang tak lama setelah ketua oposisi, Svetlana Tikhanouskaya, menyatakan siap menggantikan Alexander Lukashenko, Dalam pernyataannya, Svetlana Tikhanouskaya mengatakan akan menciptakan mekanisme legal untuk memastikan pemilu ulang berjalan adil.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo juga menyatakan terus memantau situasi di Belarus. Ia berkata, Amerika akan membantu sebisa mungkin untuk memastikan warga Belarus mendapatkan kedauatan dan kebebasan yang menjadi haknya.
ISTMAN MP | REUTERS