Inggris Bantah Donald Trump Berjasa Atas Pemblokiran Huawei

Rabu, 15 Juli 2020 16:30 WIB

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock berbicara pada konferensi pers digital COVID-19 di 10 Downing Street di London, Inggris 2 April 2020. [Pippa Fowles / 10 Downing Street / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris membantah klaim Presiden Amerika Donald Trump bahwa dirinya yang berjasa atas pemblokiran Huawei dari proyek jaringan 5G Inggris. Pemerintah Inggris menyatakan, keputusan itu diambil dengan pertimbangan berbagai faktor, bukan karena peran Donald Trump.

"Kalian seperti tidak kenal Donald Trump saja," ujar Menteri Kesehatan Matt Hancock ketika ditanyai tanggapannya soal Huawei, dikutip dari Reuters, Rabu, 15 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, Donald Trump mengklaim Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak akan memblokir Huawei apabila tidak ia peringatkan. Donald Trump berkata, dirinya lah yang memperingatkan Boris Johnson bahwa memakai Huawei sama saja mengambil langkah beresiko. Salah satu resikonya, peretasan oleh Partai Komunis Cina.

Tidak berhenti di situ, Donald Trump juga mengklaim dirinya lebih banyak bekerja seorang diri ketika membujuk Inggris memblokir Huawei. Sekarang, ia menargetkan negara-negara Eropa lainnya ikut mengambil keputusan yang sama.

Sebagai catatan, Boris Johnson memutuskan Huawei keluar sepenuhnya dari proyek jaringan 5G Inggris per 2027. Dengan kata lain, semua infrastruktur yang sudah kadung dibangun masih boleh beroperasi. Namun, pada 2027, jaringan 5G yang mereka bangun sudah harus hilang dari Inggris.

"Banyak orang mengklaim berjasa atas keputusan (pemblokiran Huawei) tersebut. Namun, keputusan itu diambil berdasarkan kajian teknis oleh Pusat Keamanan Siber. Fokus utama kami, bagaimana mendapatkan jaringan 5G paling berkualitas di masa depan," ujar Matt Hancock menegaskan.

Juru bicara Huawei di Inggris, Edward Brewster, tidak membantah Amerika berperan dalam pemblokiran Huawei. Ia menyebut kebijakan dagang Amerika berperan dalam keputusan Inggris. Sekarang, Edward Brewster berharap Pemerintah Inggris mau mengkaji ulang pemblokiran Huawei dari proyek jaringan 5G.

"Kami mengimbau Pemerintah Inggris untuk meninjau kembali keputusannya...Selama dua puluh tahun, Huawei selalu fokus untuk membangun telekomunikasi negara Inggris yang terhubung dengan baik," ujar Edward Brewster.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

6 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

22 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

1 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

3 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

7 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya