Prancis, Jerman dan Inggris Minta Dialog Soal Nuklir Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 15 Juli 2019 07:55 WIB

Presiden Prancis Macron terlihat sedang mengobrol ringan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada peringatan Perang Dunia I, yang berakhir seratus tahun lalu, di Monumen Kemenangan atau Arc de Triomphe di ibu kota Paris pada Ahad, 11 Novemver 2018.

TEMPO.CO, Paris - Tiga negara besar di Eropa menyerukan dialog untuk mengakhiri eskalasi ketegangan terkait program nuklir Iran.

Baca juga: Apa Isi Perjanjian Nuklir Iran yang Ditolak Amerika Serikat?

Hubungan Amerika Serikat dan Iran memburuk terkait program nuklir ini dan pengerahan pasukan di kawasan Teluk.

Seruan ini datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman, Angela Merkel, dan menteri senior Inggris David Lidington.

Advertising
Advertising

“Kami meyakini waktunya telah tiba untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mencari jalan untuk menghentikan eskalasi ketegangan dan melanjutkan dialog,” begitu pernyataan dari ketiga pemimpin yang diumumkan Istana Elysee di Prancis seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia pada Senin, 15 Juli 2019.

Baca juga: Eropa Desak Rapat Digelar Bahas Perjanjian Nuklir Iran

Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan Peringatan Hari Bastille di Paris, Prancis.

“Risiko yang ada menunjukkan perlunya semua pemangku kepentingan untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi-konsekuensi dari tindakan mereka,” begitu isi pernyataan tadi.

Ketiga negara Eropa ini merupakan penandatangan Perjanjian Nuklir Iran 2015, yang masih berlaku saat ini. Dua negara lain yang ikut meneken perjanjian ini adalah Rusia dan Cina.

Baca juga: Lima Negara Tanggapi Soal Perjanjian Nuklir Iran, Apa Katanya?

AS sempat ikut menandatangani perjanjian ini pada 2015 pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama. Namun, Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian ini pada 2018 dan mulai mengenakan sanksi ekonomi terhadap Iran seperti pelarangan pembelian minyak mentah.

Reuters melansir keputusan Trump ini mengecewakan negara-negara sekutu di Eropa. Iran membalas keputusan Trump dengan menaikkan produksi uranium kadar rendah 3.67 persen melebihi batas 300 kilogram per tahun.

Baca juga: Senator Amerika Usul Pembangkit Listrik Nuklir Iran

Pemerintah Iran juga mengatakan mempertimbangkan untuk meningkatkan pengayaan uranium itu hingga level 20 persen atau lebih. Uranium untuk tujuan bom membutuhkan pengayaan minimal 90 persen.

“Kami merasa prihatin atas risiko Perjanjian Nuklir 2015 menjadi tidak efektif karena ada sanksi yang dilakukan AS dan keputusan Iran untuk tidak lagi mengimplementasikan beberapa ketentuan dari kesepakatan ini,” kata ketiga pemimpin Eropa.

Ketiganya juga menyuarakan keprihatinan atas keputusan Iran untuk menyimpan stok uranium dan memperkaya kadarnya melebih batasan yang diatur dalam perjanjian.

Ketiga negara akan terus mendukung kesepakatan nuklir dan implementasinya oleh pemerintah Iran. “Kami mendesak Iran untuk membalik keputusannya baru-baru ini,” begitu bunyi pernyataan itu.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

18 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

1 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

4 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

6 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

6 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

7 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya